Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei SMRC: "Top of Mind" Pilkada Jabar, Ridwan Kamil Unggul

Kompas.com - 02/11/2017, 15:17 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) memaparkan hasil survei lembaganya terkait pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (Pilkada) Jawa Barat 2018 mendatang.

Survei dilakukan pada 27 September sampai 3 Oktober 2017 lalu kepada 820 responden di Jabar dengan metode multi-stage random sampling dan margin of errorr 3,5 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan mengatakan bahwa secara top of mind atau spontan nama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjadi yang teratas disebut dengan 16,8 persen dibandingkan nama lain.

Di bawah Ridwan Kamil, nama Wakil Gubernur Jabar saat ini Deddy Mizwar di posisi kedua dengan 3,8 persen dan nama Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengikuti di posisi ketiga dengan 2,2 persen.

"Di Jabar masih cair dan kompetitif untuk beberapa nama," kata Djayadi Hanan di kantor SMRC, Jakarta, Kamis (2/11/2017).

(Baca: Disebut Jauhi Partai ketika Sudah Menang Pilkada, Ini Tanggapan Ridwan Kamil)

Apalagi, kata Djayadi, masih ada 70,5 persen masyarakat yang belum bisa menyebutkan nama calonnya di Pilkada Jabar secara spontan.

"Masih ada 70,5 persen masyarakat yang belum menyebutkan nama secara spontan. Jadi pertarungannya masih sangat terbuka," kata Djayadi.

Berikut top of mind pilihan calon gubernur Jabar dengan pertanyaan sedandainya Pilkada Jabar dilakukan hari ini siapa yang akan dipilih sebagai gubernur?

1. Ridwan Kamil 16,8 persen

2. Deddy Mizwar 3,8 persen

3. Demi Mulyadi 2,2 persen

4. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) 0,9 persen

5. Dede Yusuf Macan Effendi 0,9 persen

6. Ahmad Heryawan 0,9 persen

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com