Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Ada Ancaman Kubur Diri, Jokowi Akhirnya Serahkan Lahan ke Petani Telukjambe

Kompas.com - 01/11/2017, 22:04 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menepati janjinya memberikan SK Pemanfaatan Hutan bagi para petani di Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat.

Saat menghadiri acara pemberian program perhutanan sosial untuk pemerataan ekonomi di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/11/2017), Jokowi tidak hanya menyerahkan sertifikat untuk petani di Muara Gembong, namun juga para petani Teluk Jambe.

Dalam pidato, Presiden pun menyinggung perjuangan petani Teluk Jambe dalam mendapatkan hak pengelolaan lahan di daerahnya.

"Saya ingat demo berbulan-bulan lalu di Jakarta. Terus mau mengubur diri di depan Istana, benar? Masak mau menyakiti diri sendiri," kata Jokowi, saat pidato.

(Baca: Petani Telukjambe Ancam Siapkan 300 Peti Mati jika Tuntutan Tak Dipenuhi Jokowi)

Saat itu, Jokowi pun mengundang petani masuk ke Istana. Dia bertanya mengenai status hukum lahan yang ingin tetap dikelola para petani. Rupanya, para petani hanya bermodal SKD, Surat Keterangan Desa.

Tentunya, SKD itu lemah secara hukum. Posisi para petani kuat jika memegang sertifikat.

"Oleh sebab itu, saat itu juga saya sampaikan kepada Pak Menteri ATR/ BPN, Pak Menteri ini selesaikan secepatnya," kenang Jokowi.

(Baca: Jokowi Terima Petani Telukjambe yang Lakukan Aksi Kubur Diri)

Meski demikian, setelah dilalui proses pengkajian, pemerintah tidak bisa menyerahkan sertifikat kepada para petani itu. Sebab, lahan itu adalah milik Perhutani.

Oleh karena itu, petani diberikan Surat Keputusan (SK) Pemanfaatan Hutan dan SK Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan Kehutanan. SK tersebut dinilai cukup secara status hukum agar petani tetap dapat mengolah lahan dan mendapatkan keuntungan dari sana.

Adapun, luas lahan yang diberikan kuasa pemanfaatan lahan kepada para petani Teluk Jambe ada dua.

Pertama, SK izin pemanfaatan hutan perhutanan sosial kepada kelompok tani mandiri Teluk Jambe Bersatu, Kecamatan Ciampel, Kecamatan Pangkalan, Kecamatan Teluk Jambe Barat dan Kecamatan Teluk Jambe Timur Kabupaten Karawang seluas 1.566 hektare dengan 783 kepala keluarga.

Aksi kubur diri petani Telukjambe di depan Halaman Monumen Nasiona, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2017)Kompas.com/David Oliver Purba Aksi kubur diri petani Telukjambe di depan Halaman Monumen Nasiona, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2017)

Kedua, SK pengakuan dan perlindungan kemitraan kehutanan antara Lembaga Masyarakat Desa Hutan Bukit Alam Perhutani di petak 13, 14, 230 dan 24 BPKH Teluk Jambe, Desa Kutanegara, Kecamatan Ciampel Kabupaten Karawang seluas 158 hektare dengan 79 kepala keluarga.

"Izin pemanfaatan hutan ini tolong dipegang betul. Ini sampai 35 tahun pegang. Nanti kalau betul-betul dimanfaatkan, produktif dan mensejahterakan, diperpanjang lagi 35 tahun," ujar Jokowi.

"Artinya sebetulnya saudara-saudara sudah memiliki hak untuk mengerjakan (lahan). Status hukumnya juga jelas. Jadi enggak usah demo ke Istana lagi," lanjut dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com