Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Jokowi, Petani Tembakau Minta Kebijakan yang Tak Menyakiti

Kompas.com - 30/10/2017, 19:56 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Petani tembakau yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) diundang bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2017).

Para petani pun langsung mengungkapkan keluh kesah mengenai berbagai kebijakan pemerintah yang membuat mereka kesulitan selama ini.

"Kami sampaikan, berikan kebijakan yang tidak saling menyakiti agar semuanya berjalan," kata Ketua APTI Agus Pamudji usai pertemuan.

Salah satu yang selama ini menyulitkan para petani adalah kebijakan impor tembakau. Menurut Agus, selama ini pemerintah masih membuka lebar keran impor tembakau sehingga merugikan petani tembakau lokal.

(Baca juga: Ini Strategi Pemerintah agar Petani Tembakau Tak Rugi meski Ada Impor)

Oleh karena itu, para petani meminta pemerintah untuk melakukan pembatasan impor.

"Pemerintah untuk segera membuat kebijakan tentang pengaturan importasi tembakau. Karena selama ini keran impor tembakau masih terbuka lebar," kata Agus.

Keluhan serupa disampaikan Ketua APTI Jawa Tengah, Wisnubroto.

"Kita sekarang bicara soal kedaulatan. Jangan sampai yang terjadi rokok masih ada, tapi tembakau bukan tembakau Indonesia," ucap Wisnu.

Kebijakan lain yang dipersoalkan petani adalah soal kenaikan cukai rokok. Pemerintah sudah memutuskan cukai rokok sebesar 10,04 persen naik pada 1 Januari 2018.

"Kenaikan cukai ini bagi petani akan ada dampak ke serapan, karena secara psikologis ketika permintaan pasar menurun, akan berdampak ke serapan bahan baku lokal," ucap Agus.

(Baca juga: Di Depan Gubernur Jateng, Petani Tembakau "Curhat" soal Melimpahnya Impor Tembakau)

Meski demikian, Agus mengatakan pihaknya pasrah terkait kenaikan cukai. Hanya saja, ia berharap kenaikan cukai ini, pemerintah bisa menaikkan dana bagi hasil ke daerah dan di manfaatkan sebesarnya meningkatkan kualitas bahan baku di tingkat petani.

"Sehingga kalau bahan baku bagus akan diserap industri dengan harga bagus," ucap Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com