Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Komisi III Anggap Biaya Densus Tipikor Terlalu Besar, tetapi Bisa Diterima

Kompas.com - 21/10/2017, 19:29 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS, Nasir Djamil menilai, anggaran yang diajukan Polri untuk membentuk Detasemen Khusus Tindak Pidana Korupsi (Densus Tipikor) terlalu besar. Menurut Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, anggaran yang diperlukan sekitar Rp 2,6 triliun.

Meski begitu, dengan perincian yang dijabarkan, Nasir menganggap anggaran tersebut masih masuk akal.

"Kalau kita lihat anggaran tersebut dengan pembiayaan, relatif bisa diterima. Ada 3.500 personel kemudian ada sarpras (sarana dan prasarana), gaji, dan sebagainya," ujar Nasir di Jakarta, Sabtu (21/10/2017).

Nasir mengatakan, pengeluaran yang besar itu sebanding dengan pengadaan yang akan dilakukan. Jumlah personel yang disiapkan juga terbilang banyak. Apalagi, Densus Tipikor baru dibentuk dari awal sehingga butuh biaya yang lebih besar.

"Mungkin itu sudah cukup untuk biayai Densus Tipikor dalam waktu setahun," kata Nasir.

Meski begitu, perencanaan maupun penganggaran tersebut masih dalam kajian. Pemerimtah juga belum menentukan sikap apakah menerima atau menolak usulan ini.

Nasir berharap Presiden Joko Widodo segera mengumumkan keputusan tersebut seusai rapat terbatas yang akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Kita berharap pemerintah segera ambil sikap. Jangan buat kebingungan, dalam arti kalau disetujui, disetujui. Kalau enggak ya tidak. Sehingga kpeolisian akan lebih fokus jalankan fungsinya dalam keamanan ketertiban," kata Nasir.

Baca juga : Tolak Densus Tipikor, Apa Wapres Tahu Seluk Beluk Korupsi?

Sementara itu, peneliti ICW Emerson Yuntho menganggap biaya Densus Tipikor terlalu tinggi. Bahkan mengalahkan anggaran KPK.

"KPK saja menyatu semua. Pencegahan, penindakan, monitoring, koordinasi supervisi. Biayanya tidak sampai segitu besar," kata Emerson.

Oleh karena itu, Emerson meminta Polri terbuka dengan rincian anggaran teraebut dipergunakan untuk apa saja. Dengan demikian, masyarakat akan menilai apakah anggaran tersebut rasional atau mengada-ada.

"Apakah betul kebutuhannya segitu atau bisa jauh lebih kecil. Karena konsepnya masih abu-abu itu memunculkan pertanyaan publik," kata dia.

Baca juga : Komisi III: Semangat Densus Tipikor untuk Kembalikan Kepercayaan Publik pada Polri

Rincian anggaran Rp 2,6 triliun itu yakni untuk belanja pegawai 3.560 personel sekitar Rp 786 miliar, belanja barang sekitar Rp 359 miliar, dan belanja modal Rp 1,55 triliun.

Nantinya, Densus Tipikor akan dipimpin seorang bintang dua dan akan dibentuk satgas tipikor kewilayahan.

Kompas TV Pro kontra muncul setelah Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengusulkan dibentuknya tim Densus Tipikor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com