Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Infrastruktur Jateng Maju Pesat Tanpa Direpoti Birokrasi

Kompas.com - 15/10/2017, 20:32 WIB
David Oliver Purba

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi cepatnya respon pemerintah pusat dalam upaya membangun infrastruktur di Jawa Tengah.

Komunikasi dengan Kementerian Perhubungan misalnya. Ganjar menuturkan, saat mengusulkan untuk membangun kembali Bandara Internasional Ahmad Yani di Semarang dan Bandara Jenderal Sudirman Purbalingga, Jawa Tengah dapat disampai dengan mudah.

Hanya memanfaatkan telepon, Ganjar intensif berkomunikasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk membahas pembangunan dua bandara itu.

Hasilnya, Budi menyetujui untuk menganggarkan dana pembangunan dua bandara tersebut.

Baca: Pembangunan Dua Bandara di Jawa Tengah Ditargetkan Rampung 2018

Gubernur Jawa Tengah menilai sikap para menteri era pemerintahan Presiden Joko Widodo yang tak terlalu birokratis mampu mendorong pembangunan infrastruktur.

"Kami hanya telpon-telponan saja. Teknisnya masing-masing staf kami, surat-suratan dan sebagainya dan secepat itu mereka bekerja," ujar Ganjar saat acara dialog nasional di Stasiun Kereta Api Ambarawa Kabupaten Semarang, Minggu (15/10/2017).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri  Perhubungan Budi Karya Sumadi hadir juga dalam dialog tersebut.

Saat ini, Bandara Ahmad Yani masih dalam tahap pembangunan. Sedangkan, proses pembangunan Bandara Jenderal Sudirman akan dilakukan pada Desember 2017.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau pembangunan Bandara Ahmad Yani Semarang.DAVID OLIVER PURBA/ KOMPAS.com Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau pembangunan Bandara Ahmad Yani Semarang.

Dua bandara tersebut, kata dia, menelan biaya masing-masing sebesar Rp 2 triliun dan Rp 350 miliar. Kedua proyek tersebut ditargetkan selesai 2018.

Kajian pembangunan dua bandara tersebut sudah dilakukan sejak dua era gubernur sebelum Ganjar. Namun, pembangunan baru terwujud saat ini.

Rawan Banjir

Selain itu, Ganjar mengaku sempat dibuat  pusing saat awal menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. Pasalnya, usai dilantik pada Agustus 2013, ia langsung dihadapkan dengan masalah banjir yang melanda sejumlah daerah di Jawa Tengah.

Luasnya wilayah yang terdampak membuat transportasi dan sejumlah akses penghubung terputus. "Waktu awal dilantik, terjadi banjir, transportasi putus. Apa yang mau dikerjakan, ya enggak ada semuanya darurat," ujarnya.

Ganjar menilai bencana yang terjadi saat itu membutuhkan penanganan khusus. Politisi PDI-P ini kemudian menghubungi Menteri PUPR Basuki untuk melakukan pembenahan terhadap titik-titik yang menjadi daerah rawan banjir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com