Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 5.932 Amunisi yang Dibeli Polri Dipindahkan ke Gudang TNI

Kompas.com - 10/10/2017, 12:39 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal Wuryanto mengatakan, amunisi yang dibeli Polri dari luar negeri telah dipindahkan ke gudang milik TNI. Wuryanto menjamin keamanan amunisi tersebut selama disimpan oleh TNI.

"Tadi malam, amunisi tersebut sudah dipindahkan ke gudang Mabes TNI. Sesuai dengan katalog yang menyertai, sejumlah 5.932 butir amunisi dalam 71 koli disertai dengan katalog," kata Wuryanto dalam jumpa pers di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2017).

Menurut Wuryanto, pemindahan tempat penyimpanan amunisi ini sesuai rapat koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.

Sesuai keputusan rapat, hanya senjata jenis amunisi tajam yang dititipkan kepada TNI.

(Baca juga: Wiranto Ungkap Penyebab Polemik Antar-Institusi soal Pengadaan Senjata)

Wuryanto menjelaskan, ribuan amunisi tersebut disimpan oleh TNI karena alasan tertentu.

Penyebab utamanya adalah belum ada aturan dan payung hukum mengenai jenis persenjataan yang dibeli Polri dari luar negeri tersebut.

Menurut Wuryanto, amunisi tersebut memiliki kecanggihan yang luar biasa. Bahkan, TNI tidak memiliki jenis amunisi seperti yang dibeli oleh Polri.

"Standar non-militer sudah sangat jelas sesusai dengan Inpres. Amunisi untuk standar militer di atas 5, 56 milimeter. Standar non-militer di bawah itu. Jadi kami hanya menerapkan aturan saja," kata Wuryanto.

(Baca juga: TNI: Senjata yang Dibeli Polri Punya Kecanggihan Luar Biasa)

Kompas TV Untuk menyelesaikan polemik soal impor senjata, Menko Polhukam akan mengadakan rapat koordinasi pada Jumat (6/9) mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com