JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal Wuryanto mengatakan, amunisi yang dibeli Polri dari luar negeri telah dipindahkan ke gudang milik TNI. Wuryanto menjamin keamanan amunisi tersebut selama disimpan oleh TNI.
"Tadi malam, amunisi tersebut sudah dipindahkan ke gudang Mabes TNI. Sesuai dengan katalog yang menyertai, sejumlah 5.932 butir amunisi dalam 71 koli disertai dengan katalog," kata Wuryanto dalam jumpa pers di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2017).
Menurut Wuryanto, pemindahan tempat penyimpanan amunisi ini sesuai rapat koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.
Sesuai keputusan rapat, hanya senjata jenis amunisi tajam yang dititipkan kepada TNI.
(Baca juga: Wiranto Ungkap Penyebab Polemik Antar-Institusi soal Pengadaan Senjata)
Wuryanto menjelaskan, ribuan amunisi tersebut disimpan oleh TNI karena alasan tertentu.
Penyebab utamanya adalah belum ada aturan dan payung hukum mengenai jenis persenjataan yang dibeli Polri dari luar negeri tersebut.
Menurut Wuryanto, amunisi tersebut memiliki kecanggihan yang luar biasa. Bahkan, TNI tidak memiliki jenis amunisi seperti yang dibeli oleh Polri.
"Standar non-militer sudah sangat jelas sesusai dengan Inpres. Amunisi untuk standar militer di atas 5, 56 milimeter. Standar non-militer di bawah itu. Jadi kami hanya menerapkan aturan saja," kata Wuryanto.
(Baca juga: TNI: Senjata yang Dibeli Polri Punya Kecanggihan Luar Biasa)