Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kaesang "Ngekost" di Singapura, Telat Dikirimi Uang Saku oleh Jokowi hingga Hidup Irit

Kompas.com - 04/10/2017, 13:43 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berstatus sebagai anak Presiden Joko Widodo, kehidupan Kaesang Pangarep menjadi menarik untuk disimak.

Namun rupanya keseharian putra bungsu Jokowi ini tidak berbeda jauh dari anak kost-kostan kebanyakan, serba irit. Bahkan, Kaesang pernah pula mengalami "kantong kering" lantaran orangtua tak kunjung mengiriminya uang bulanan.

Cerita Kaesang itu terungkap dalam video blog (vlog) salah seorang vloger, Kevin Hendrawan yang diunggah Selasa (3/10/2017) kemarin.

Saat ini, diketahui Kaesang sedang menempuh pendidikan di salah satu universitas di Singapura. Kepada Kevin, Kaesang pun mengungkapkan biaya makan per harinya di negeri singa itu.

"Kalau sehari, makan siang dan makan malam, palingan habis 10 sampai 13 dollar," ujar Kaesang.

(Baca: Kaesang: Aku Enggak Bisa Minta Jajan Terus ke Orangtua)

Namun, 10-13 dolar Singapura atau setara dengan sekitar Rp 98.000 hingga Rp 128.000 (kurs per Rabu, 4 Oktober 2017) itu rupanya hanya untuk makan siang dan malam. Ia sengaja tak sarapan untuk menghemat pengeluarannya.

"Soalnya kalau pakai makan pagi jadi 20 dolar. Jadi bangunnya ditelat-telatin. Habis salat subuh, tidur lagi. Kalau enggak begitu, laper," ujar dia sembari tersenyum.

Bahkan, Kaesang mengaku pernah membagi sebungkus mie instannya untuk makan siang dan makan malam. Ia tak menjelaskan kapan peristiwa itu terjadi. Namun, hal itu lantaran sang ayah tidak mengiriminya uang bulanan.

"Dulu waktu pertama kali ke sini (Singapura), karena Bapak ngirimnya duit telat. Bukan telat sih, tapi lupa kalau harusnya ngirimin duit. Anak yang terlupakan," ujar Kaesang sembari tertawa.

(Baca: Kaesang Pangarep Cari yang "Gratisan"...)

Soal transportasi, Kaesang tidak terlalu mempersoalkannya. Untuk pergi saja, ia hanya merogoh kocek sekitar 2 dolar. Jika digabung dengan pulang-pergi, Kaesang hanya mengeluarkan 5 dolar. Untungnya, tempat tinggal Kaesang tidak jauh dari kampus sehingga ia dapat berhemat.

Untuk kost, biayanya terbilang lumayan. Per bulannya, Kaesang hanya membayar sekitar 800 hingga 1.000 dolar untuk sewa kost. Fasilitas yang didapat hanya AC dan dapur.

"Itu fasilitasnya lumayan. Ngekost bareng teman," ujar Kaesang.

Hidup di Singapura, Kaesang mengaku, sebenarnya tidak berbeda jauh dibandingkan dengan di Jakarta. Mau murah atau mahal, tergantung gaya hidup. Jika memilih gaya hidup glamor, tentu memerlukan biaya besar dan sebaliknya.Pemandangan langka ini terjadi pada Sabtu (16/09) di sebuah Mal di kota Solo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com