Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Muhammadiyah Luncurkan Aplikasi untuk Tekan "Hoax"

Kompas.com - 22/09/2017, 16:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah meluncurkan aplikasi mobile smartphone "AppsMu" untuk memudahkan komunikasi antar komunitas pelajar dan pemuda guna melawan hoax.

Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Azhar Simanjuntak mengatakan bahwa AppsMu diharapkan bisa menjaga kewarasan dari maraknya berita hoax yang merajalela di dunia maya saat ini.

"Jadi ini selain untuk sarana silaturahmi dan saling bertukar informasi. AppsMu juga untuk mengedukasi pelajar dan pemuda lewat materi-materi yang edukatif nan inspiratif," kata Dahnil di gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (22/9/2017).

Menurut Dahnil, AppsMu punya filter yang secara khusus menyaring mana informasi hoax dan mana yang bukan. AppsMu, kata dia, juga sejalan dengan program pemerintah yang ingin agar kelompok sosial masyarakat berperan aktif menekan penyebaran informasi hoax.

(Baca: Hadir di Istana, Muhammadiyah Dukung Perpres Pendidikan Karakter)

"Jadi seperti gedung begitu ya. Semua orang masuk di situ. Ada Facebook-nya Muhammadiyah, ala Muhammadiyah, khusus untuk warga Muhammadiyah," kata Dahnil.

Tak hanya itu, AppsMu juga untuk menggerakkan ekonomi warga Muhammadiyah. AppsMu menyediakan lapak dagangan secara online untuk jual beli.

"Di situ Muhammadiyah bertransaksi, segala macam untuk menguatkan ekonomi. Dari situ nanti kami buka pasarnya, agar warga siap berkompetisi. Jadi seperti tempat latihan ekonomi transaksi tertutup warga Muhammadiyah," kata dia.

Kompas TV Pimpinan Pusat Pemuda Muhamadiyah menolak usulan hak angket terhadap KPK yang digulirkan DPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com