Bertemu Dubes Myanmar di Istana, Apa yang Disampaikan Jokowi?

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bertemu dengan Duta Besar Myanmar untuk Indonesia, Ei Ei Khin Aye, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (12/9/2017).

Awalnya, Dubes Myanmar dan delapan dubes negara sahabat lain menyerahkan surat kepercayaan kepada Jokowi.

Setelah prosesi pemberian surat kepercayaan selesai digelar, Jokowi mengajak para tamunya untuk berbincang di Beranda Istana.

Para dubes mengantre satu per satu untuk berbincang empat mata dengan Jokowi.

Perbincangan Jokowi dengan Dubes Myanmar berlangsung selama 7 menit, lebih lama dari Dubes lain yang rata-rata hanya 3-4 menit.

Baca: Dalai Lama: Buddha akan Menolong Muslim Rohingya

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, salah satu yang dibicarakan Presiden adalah terkait kekerasan terhadap warga Rohingya yang saat ini tengah menjadi sorotan masyarakat di Indonesia.

"Presiden menyampaikan, sekali lagi, mengenai concern terhadap krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar, dan mengharapkan stabilitas dan keamanan dan segera dipulihkan," kata Retno kepada wartawan seusai pertemuan.

Jokowi juga ingin memastikan bahwa bantuan kemanusiaan yang diberikan Indonesia bisa sampai dan diterima mereka yang membutuhkan.

Pemerintah mengirim bantuan berupa beras, selimut, pakaian, dan alat kebersihan.

Baca: Bagaimana Orang Myanmar Memandang Warga Rohingya?

"Memastikan mengenai masalah bantuan kemanusiaan yang akan diberikan kepada semua orang, tanpa terkecuali, tanpa memandang latar belakang agama dan juga etnik," kata Retno.

Retno mengatakan, pada pukul 14.00 WIB siang ini, ia juga akan bertemu dengan Dubes Myanmar untuk membicarakan lebih lanjut mengenai perkembangan situasi di Rakhine State.

Retno sebelumnya juga sudah berkunjung ke Myanmar menemui State Counsellor Daw Aung San Suu Kyi serta Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing.

Ia menyampaikan harapan masyarakat Indonesia agar kekerasan terhadap warga Rohingya bisa dihentikan.