Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tifatul Sembiring: Saya Bukan Penyebar Info Hoaks

Kompas.com - 05/09/2017, 19:50 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

JAKARTA, KOMPAS.com – Politisi Partai Keadilan Sejahtera Tifatul Sembiring mengklarifikasi kesalahannya mengunggah foto hoaks pengungsi Rohingya.

Foto itu diposting melalui akun Twitter Tifatul.  

Dalam klarifikasinya, Selasa (5/9/2017), Tifatul mengatakan bahwa ia bukan penyebar hoaks. 

“Anda bisa cek tweet di TL (timeline) saya, dan saya bukan penyebar info hoaks. Namun kesalahan-kesalahan kutip dan posting mungkin saja terjadi,” kata Tifatul, melalui akun Twitter-nya, @tifsembiring. 

Menurut Tifatul, saat mengunggah foto yang kemudian diketahui hoaks, ia tengah bersemangat mengikuti isu pembantaian etnis muslim Rohingya di Rakhine State, Myanmar.

Baca: Unggah Foto 'Hoax' Pembantaian Rohingya, Tifatul Minta Maaf

Saat itu, ia dikirimi foto oleh salah seorang temannya. Ia lantas mengunggah foto tersebut melalui akun Twitter-nya dan meneruskannya ke Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika Serikat (AS) Akhmad Sahal.

Sahal langsung mengoreksi foto yang sebenarnya menggambarkan peristiwa Tai Bak di Thailand pada 2004 silam.

Tifatul juga mengaku telah meminta maaf kepada Sahal. 

Menurut dia, kesalahan mengunggah sesuatu merupakan hal biasa, dan kemudian diralat.

“Saya mengajak teman-teman semua, agar tetap fokus kepada isu pembantaian etnis Rohingya. Menghargai usaha-usaha pemerintah RI untuk solusinya,” lanjut mantan Menteri Komunikasi dan Informatika itu.

Baca: Tifatul: Saya Amati Presiden Jokowi Semakin Kurus, Saya Doakan...

Sebelumnya Politisi PKS Tifatul Sembiring mengaku keliru mengunggah foto korban pembantaian etnis muslim Rohingya di Rakhine State, Myanmar di akun Twitter pribadinya.

Kejadian tersebut sempat ramai ditanggapi oleh netizen. Salah satunya oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul ulama (PICNU) Amerika Serikat, Akhmad Sahal melalui akun twitternya.

Sahal langsung mengoreksi foto yang diunggah Tifatul.

Awalnya, Tifatul bermaksud menunjukkan kepada netizen ihwal pembantaian etnis muslim Rohingya melalui foto tersebut.

Namun, ternyata foto tersebut bukan menggambarkan pembantaian etnis muslim Rohingya, melainkan peristiwa Tak Bai di Thailand yang telah berlangung pada 2004 silam.

"Foto itu banyak lho. Saya juga sudah koreksi bisa aja kita salah dalam menerima. Salah kita koreksi, kan gitu. Koreksi yang penting," ujar Tifatul.

Kompas TV Pengungsi Rohingya Terjebak di Perbatasan Myanmar-Banglades
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Nasional
Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Nasional
KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

Nasional
Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Nasional
KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Nasional
Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Nasional
Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasional
Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Nasional
[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

Nasional
Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Mengaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Mengaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com