Salin Artikel

Tifatul Sembiring: Saya Bukan Penyebar Info Hoaks

Foto itu diposting melalui akun Twitter Tifatul.  

Dalam klarifikasinya, Selasa (5/9/2017), Tifatul mengatakan bahwa ia bukan penyebar hoaks. 

“Anda bisa cek tweet di TL (timeline) saya, dan saya bukan penyebar info hoaks. Namun kesalahan-kesalahan kutip dan posting mungkin saja terjadi,” kata Tifatul, melalui akun Twitter-nya, @tifsembiring. 

Menurut Tifatul, saat mengunggah foto yang kemudian diketahui hoaks, ia tengah bersemangat mengikuti isu pembantaian etnis muslim Rohingya di Rakhine State, Myanmar.

Baca: Unggah Foto 'Hoax' Pembantaian Rohingya, Tifatul Minta Maaf

Saat itu, ia dikirimi foto oleh salah seorang temannya. Ia lantas mengunggah foto tersebut melalui akun Twitter-nya dan meneruskannya ke Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika Serikat (AS) Akhmad Sahal.

Sahal langsung mengoreksi foto yang sebenarnya menggambarkan peristiwa Tai Bak di Thailand pada 2004 silam.

Tifatul juga mengaku telah meminta maaf kepada Sahal. 

Menurut dia, kesalahan mengunggah sesuatu merupakan hal biasa, dan kemudian diralat.

“Saya mengajak teman-teman semua, agar tetap fokus kepada isu pembantaian etnis Rohingya. Menghargai usaha-usaha pemerintah RI untuk solusinya,” lanjut mantan Menteri Komunikasi dan Informatika itu.

Baca: Tifatul: Saya Amati Presiden Jokowi Semakin Kurus, Saya Doakan...

Sebelumnya Politisi PKS Tifatul Sembiring mengaku keliru mengunggah foto korban pembantaian etnis muslim Rohingya di Rakhine State, Myanmar di akun Twitter pribadinya.

Kejadian tersebut sempat ramai ditanggapi oleh netizen. Salah satunya oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul ulama (PICNU) Amerika Serikat, Akhmad Sahal melalui akun twitternya.

Sahal langsung mengoreksi foto yang diunggah Tifatul.

Awalnya, Tifatul bermaksud menunjukkan kepada netizen ihwal pembantaian etnis muslim Rohingya melalui foto tersebut.

Namun, ternyata foto tersebut bukan menggambarkan pembantaian etnis muslim Rohingya, melainkan peristiwa Tak Bai di Thailand yang telah berlangung pada 2004 silam.

"Foto itu banyak lho. Saya juga sudah koreksi bisa aja kita salah dalam menerima. Salah kita koreksi, kan gitu. Koreksi yang penting," ujar Tifatul.

https://nasional.kompas.com/read/2017/09/05/19503631/tifatul-sembiring-saya-bukan-penyebar-info-hoaks

Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke