Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Wiranto, Batan Bahas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Kompas.com - 28/08/2017, 13:00 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto bertemu Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Djarot Sulistio Wisnubroto di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2017).

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Djarot mengatakan, rencana pembangunan PLTN memang tidak serta merta bisa dilakukan dalam waktu dekat.

Menurut dia, pemerintah perlu melakukan sosialisasi untuk mengubah persepsi masyarakat terhadap tenaga nuklir yang dinilai membahayakan.

"Kami memang berdiskusi mengenai PLTN. Itu butuh sosialisasi untuk mengubah persepsi masyarakat tentang nuklir atau radiasi yang menakutkan menjadi ramah. Beliau (Wiranto) mengatakan ubahlah persepsi itu dulu jangan ujug-ujug (tiba-tiba)," ujar Djarot usai pertemuan.

Djarto mengungkapkan saat ini pemerintah masih merancang road map pembangunan PLTN sesuai Rancangan Umum Energi Nasional.

Pemerintah, kata Djarot, masih menghitung tingkat ketergantungan terhadap energi yang berasal dari batu bara, minyak, gas dan energi terbarukan.

Sementara pembangunan PLTN adalah pilihan terakhir pemerintah.

"Jika kami tahu angkanya nah baru PLTN bisa diputuskan. Itu yang disebut roadmap. Belum ada informasi apapun masih diproses road map-nya," kata Djarot.

Berdasarkan Buku Putih yang ditandatangani oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat masih dijabat Sudirman Said, Batan siap membangun empat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Beberapa lokasi yang dianggap potensial untuk mengembangkan energi ini yaitu Bangka, Sumatera, Kalimantan Barat, Batam dan Jepara.

Dalam Buku Putih ditargetkan Indonesia akan memiliki PLTN berdaya 5.000 megawatt (MW) di tahun 2025.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com