Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Kereta Pancasila yang Dinaiki Jokowi Saat Karnaval Kemerdekaan

Kompas.com - 26/08/2017, 17:27 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo membuka sekaligus memimpin kegiatan Karnaval Kemerdekaan "Pesona Parahyangan" di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (26/8/2017).

Jokowi memimpin arak-arakan dengan kendaraan yang khusus dihias oleh seniman asal Bandung, Tisna Sanjaya.

Kendaraan yang diberi nama Kereta Pancasila itu adalah truk yang dihias sedemikian rupa hingga bagian depannya berbentuk seperti kepala garuda berwarna biru yang tegak dan gagah berani.

Tisna mengatakan, Kereta Pancasila itu berkonsep "Basajan" yang artinya hal sederhana tetapi lahir dari hasil kerja keras.

Bagian kepala burung garuda melambangkan simbol negara. Sementara di bagian belakang disusun seeng (dandang), alat memasak tradisional Sunda, yang dipakai untuk membentuk tumpeng raksasa.

"Ada sekitar 99 seeng buatan perajin Tasikmalaya yang dipakai untuk membentuk tumpeng. Di dalam seeng itu akan diisi air yang diambil dari 99 mata air di Jabar," ujar Tisna.

Tisna menjelaskan, makna air dalam seeng itu adalah simbol spiritualitas yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa Barat. Mata air menggambarkan kesejahteraan.

Presiden Joko Widodo saat menyapa warga dari atas kereta Pancasila pada Karnaval Kemerdekaan di Bandung, Sabtu (26/8/2017)KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI Presiden Joko Widodo saat menyapa warga dari atas kereta Pancasila pada Karnaval Kemerdekaan di Bandung, Sabtu (26/8/2017)
Di dalam tumpeng seeng itu dimasukkan aseupan, yakni wadah untuk mengukus nasi atau makanan lain yang berbentuk kerucut dan terbuat dari bambu yang dianyam.

Di dalam aseupan itu dimasukkan hasil bumi seperti gabah, ubi, singkong, talas, dan sebagainya.

"Jika dilihat dari depan, kendaraan itu membawa hasil bumi dan Jokowi sebagai pemimpin mengantarkan untuk rakyatnya," tutur Tisna.

(Baca juga: Tanpa Berpidato, Presiden Jokowi Buka Karnaval Kemerdekaan di Bandung)

Menurut Tisna, mengacu pada tema karnaval yakni, "Menyalakan Api, Kerja Bersama", maka mobil hias yang ditunggangi Jokowi melambangkan semangat bekerja dan memanen hasil kerja itu secara bersama-sama.

"Kesuburan, kemakmuran, nilai-nilai spiritual itu terlihat melalui kendaraan yang ditumpangi Jokowi," ucap Tisna.

"Saya berharap karya ini menjadi instalasi yang indah dan diharapkan dibawa ke Istana, lalu 'diparkir' di halaman Istana untuk menjadi simbol gelaran karnaval budaya dari Kota Bandung," kata dia.

Kompas TV Tepat satu tahun jelang Asian Games 2018 yang akan di helat di Jakarta dan Palembang. Kini Monas menjadi saksi acara countdown Asian Games 2018
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com