Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Maria Hartiningsih
Wartawan

Wartawan | Penulis | Tinggal di Jakarta

Agama, Iman dan Cinta

Kompas.com - 15/08/2017, 14:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

KEMANUSIAAN telah menanggung penderitaan dan ketidakadilan selama beradab-abad. Itulah keprihatinan Syeikh Kabir E Helminski (70). Dia mengajak kita semua menyembuhkan luka-luka kemanusiaan yang menimbulkan kemarahan dan kekerasan. 

Perang melawan teror seperti di Afganistan dan Irak, gagal total. Uang sebanyak apa pun tak dapat menyelesaikan masalah.

Kini Imperium (kekuatan adidaya) itu tak lagi perkasa. Kekerasan menimbulkan lebih banyak kekerasan. Mari kita mulai menyembuhkan luka-luka kemanusiaan. 

Syeikh Kabir adalah pemuka tarekat Sufi yang sebagian besar ajarannya berdasarkan ajaran Mevlana, lebih dikenal sebagai Jalaluddin Rumi. Salah satu guru utamanya Suleyman Hayati dari Konya, Turki.

Kabir dikukuhkan sebagai syeikh tahun 1990 oleh Calalettin Celebi, pemimpin Tarekat Mevlevi, dan tercatat sebagai tokoh Muslim pertama yang memberi ceramah prestijius Harold M Wit Lectures, di Harvard Divinity School, mengenai Spiritualitas Dalam Kehidupan Kontemporer, tahun 2001.

Satu di antara 20 pakar Islam yang menyerukan perdamaian dan kesalingpengertian kepada pemimpin Kristiani—dengan menandatangani surat terbuka, ”A Common Word Between Us and You” (13/10/07)—itu berada di Indonesia, beberapa waktu lalu.

Dia memenuhi undangan Halaqah Internasional bertema ”Menuju Rekonstekstualisasi Islam demi Perdamaian Dunia dan Harmoni Peradaban” yang diselenggarakan Gerakan Pemuda Ansor di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, akhir Mei 2017.

Pembicara lain yang diundang berasal dari AS, Maroko, Jerman, Perancis, Mesir, Swedia, dan Malaysia.

Esensi Islam

Bersama Threshold Society—didirikan bersama istrinya, Camille Helminski—selama lebih 30 tahun, dia mengembangkan dan membagi pendekatan kontemporer tentang praktik dan konsep-konsep Islam.

Di Jakarta, dia memenuhi undangan kelompok Pusaka Hati, suatu lingkaran pengkaji sufisme dan ajaran-ajaran esoterik.

Pada tahun 2009, Kabir disebut sebagai satu dari 500 Muslim paling berpengaruh di dunia oleh Royal Islamic Strategic Studies Center yang bekerja sama dengan Georgetown University.

Bagaimana Anda memandang acara di Jombang?
Mereka sedang berupaya merekontekstualisasikan aspek-aspek tertentu dari Hukum Islam (Fiqh) yang penting dalam pertarungan gagasan dan memperjuangkan roh Islam. Ini adalah awal suatu gerakan yang diharapkan akan diadaptasi di negara-negara lain.

Islam Nusantara (Islam Indonesia) dapat menjadi model bagaimana esensi ajaran Islam dapat mencerahkan dan memunculkan yang terbaik di dalam budaya lain. Islam yang hidup dan dipraktikkan di Eropa atau Amerika akan indah jika didasarkan pada nilai-nilai terbaik pada peradaban Barat.

Wahyu akan selalu menjadi kritik atas kemasyarakatan manusia dan kegagalannya. Namun, wahyu yang hadir melalui Al Quran juga mengakui bahwa tidak ada masyarakat yang sama sekali kosong dari kearifan spiritual dan tuntunan Ilahi.

Baca juga:
Islam Nusantara, Islam Damai untuk Dunia
Islam Nusantara, Islam Kaffah

Bagaimana Anda melihat situasi saat ini?
Muslim di seluruh dunia sangat menderita menyaksikan agama mereka terdegradasi dan digunakan sebagai alasan untuk melakukan kekerasan terhadap orang yang tidak bersalah. Kita tahu, itu bukan Islam, tetapi tidak semua orang memahami hal itu.

Sejak tragedi 11 September, secara sadar maupun tidak, dunia telah mengatakan, ”Tunjukkan, agar kami tidak harus takut pada Anda.” Kita belum berhasil membuktikan kepada dunia bahwa kita adalah sekutu dalam kerja bersama untuk mencapai keadilan yang welas asih dan menjunjung martabat manusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan 'Vina Cirebon'

Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan "Vina Cirebon"

Nasional
Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Nasional
Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Nasional
Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Nasional
Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Nasional
KPK Periksa Pengusaha Zahir Ali Jadi Saksi Kasus Pengadaan Lahan Rorotan

KPK Periksa Pengusaha Zahir Ali Jadi Saksi Kasus Pengadaan Lahan Rorotan

Nasional
Kominfo Masih Berupaya Pulihkan Gangguan Pusat Data Nasional yang Bikin Layanan Imigrasi Terganggu

Kominfo Masih Berupaya Pulihkan Gangguan Pusat Data Nasional yang Bikin Layanan Imigrasi Terganggu

Nasional
Bulog Mau Akuisisi Sumber Beras Kamboja, Mentan Minta Optimalkan Potensi Domestik

Bulog Mau Akuisisi Sumber Beras Kamboja, Mentan Minta Optimalkan Potensi Domestik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com