Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Ngotot Demiz-Syaikhu, Gerindra Pertimbangkan Usung Cagub Lain

Kompas.com - 15/08/2017, 08:28 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra mempertimbangkan mengusung calon gubernur selain Deddy Mizwar. Hal itu dikarenakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berkeras mencalonkan Ketua DPD PKS Ahmad Syaikhu sebagai pasangan Deddy.

"Sekarang malah Gerindra (berencana) usung calon baru untuk gubernur. Burhanudin Abdullah, bisa dengan Deddy Mizwar, bisa dengan Netty Herawati, dan lain-lain," kata Dewan Penasehat DPD Gerindra Jabar, Sodik Mudjahid saat dihubungi, Senin (14/8/2017).

Sodik menambahkan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberi arahan sejak awal bahwa Gerindra akan menyodorkan nama calon wakil gubernur. Pasalnya, Deddy diasumsikan sebagai figur yang diusung PKS. Ia pun kembali menegaskan bahwa belum ada kesepakatan untuk mengusung Deddy-Syaikhu.

"Jadi masih cair. Tapi intinya ada kader Gerindra yang masuk sebagai cagub atau cawagub," tutur Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu.

(Baca: Pilkada Jabar, PKS Klaim Direstui Prabowo Usung Deddy Mizwar-Syaikhu)

Meski begitu, Gerindra akan berupaya untuk mempertahankan koalisi dengan PKS.

Ketua DPP Partai Gerindra itu menyebutkan, tak menutup kemungkinan pasangan calon akan diumumkan pada menit-menit akhir, sama seperti yang terjadi pada Pilgub DKI Jakarta.

"Prinsip kami mencari pasangan yang terbaik. Baik untuk internal partai, baik untuk internal koalisi, baik untuk kampamye dan pemenangan, baik untuk mimpin rakyat Jabar," ucap Sodik.

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, sebelumnya mengklaim partainya telah mendapatkan restu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk mencalonkan Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu pada Pilkada Jawa Barat 2018.

(Baca: Deddy Mizwar: Kenapa Saya Harus Jadi Kader Gerindra?)

"Sama Pak Prabowo sudah selesai ya. Untuk Demiz dan Syaikhu itu sudah tinggal konsolidasi ke dalam di masing-masing," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/8/2017).

"Itu proses yang saya kira tidak sulit untuk dijalankan," ujarnya.

Hidayat memastikan Gerindra dan PKS akan berkoalisi pada Pilkada Jabar. Kursi dua partai tersebut jika berkoalisi akan cukup untuk mengusung satu pasang calon. Gerindra memiliki 11 kursi di Jabar dan PKS memiliki 12 kursi.

"Tentu kalau ada kawan-kawan dari partai lain akan mendukung kami welcome saja," tuturnya.

Kompas TV Pertarungan Panas Menuju Kursi Jabar 1 (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com