Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Taksi Marah Tak Terima Ditegur karena Parkir di Trotoar, Blue Bird Beri Sanksi

Kompas.com - 09/08/2017, 18:43 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video menayangkan seorang sopir taksi "Blue Bird" ditegur seorang pejalan kaki karena taksinya parkir di trotoar. Video itu diunggah di halaman Facebook Koalisi Pejalan Kaki pada Rabu (9/8/2017) siang.

Sopir taksi itu memarkirkan mobilnya di depan sebuah hotel di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat.

Pria yang merekam video itu mulanya menegur sopir taksi tersebut.

"Jangan parkir di trotoar, Pak," kata pria tersebut.

Sopir taksi itu berdalih sedang menunggu penumpang. Namun, pria yang merekam itu terus memintanya untuk menurunkan mobilnya dari trotoar. Ia menyarankan agar mobil diparkir di dalam hotel.

"Jangan parkir di trotoar. Nanti kalau manajemennya tahu, sampean dipecat, kan enggak enak," kata pria yang merekam video.

Namun, sopir parkir bersikukuh bahwa dirinya bukan parkir.

"Saya cuman nunggu bentar, lagi mau ngopi bentar," kata sopir taksi itu.

Akhirnya, terjadi adu mulut antara pria yang merekam dengan sopir taksi tersebut. Pria yang merekam mendesak agar taksinya diturunkan, semetara sopir taksi ngotot dirinya tidak memarkirkan mobilnya.

Sopir taksi itu kemudian terdesak dan menghampiri mobilnya. Bahkan, ia sempat menegur pengendara ojek online yang baru menurunkan penumpang di depan hotel tersebut.

"Mas, jangan parkir di sini, Mas. Dibilangin, enggak boleh," kata sopir taksi itu kepada pengendara ojek online.

Baca: Parkir di Trotoar, Pengemudi Taksi Adu Mulut dengan Pejalan Kaki

Akhirnya, sopir taksi itu masuk ke dalam mobil dan membawa taksi biru itu pergi. Pada akhir kalimat, pria yang merekam video itu menyatakan bahwa hotel tersebut sudah beberapa kali diingatkan untuk tidak membiarkan kendaraan parkir di atas trotoar.

"Pihak hotel juga sering dikasih tahu. Tapi masyarakat akan menilai agar bisa memboikot hotelnya juga bila perlu," kata pria tersebut.

Saat dikonfirmasi, humas PT Blue Bird, Teguh, menyayangkan kejadian tersebut. Perilaku sopir tersebut, kata Teguh, akan menjadi masukan bagi perusahaannya untuk memperbaiki profesionalitas pengemudi.

Padahal, para pengemudi sudah melalui berbagai tahapan pelatihan dari manajemen, mulai dari standar pelayanan hingga aturan lalu lintas.

"Mungkin yang bersangkutan ini waktu itu kan penuh di dalam parkirannya, jadi ambil gampangnya aja," kata Teguh.

Teguh memastikan pengemudi tersebut akan dikenakan sanksi. Sopir itu telah dipanggil pihak manajemen begitu video itu viral di dunia maya. Namun, belum diketahui sanksi apa yang bisa  dikenakan.

"Macam-macam, ada teguran pertama, kedua, ada juga skorsing, bisa saja. Kita lihat tingkat kesalahannya seperti apa," kata Teguh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com