Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Nge-tweet" Bingung Pasang Gas Subsidi, Indra J Piliang Diserbu Netizen

Kompas.com - 07/08/2017, 17:31 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Indra Jaya Piliang mengungkapkan kebingungannya memasang selang gas ke kompor. Hal tersebut ia utarakan lewat kicauan di akun Twitter pribadinya, @IndraJPiliang.

Tweet tersebut berbunyi, "Masalah terbesar gue skrg adlh gmn agar kompor gas ini nyala; gmn agar kabel2 ini terpasang. Jgn sampai gue jd teroris "Kompor mledug". Hih".

Di postingan tersebut, Indra turut mengunggah foto kompor dengan gas tabung hijau ukuran tiga kilogram di sampingnya. Gas elpiji tabung hijau atau tabung melon diperuntukkan bagi penerima subsidi.

Sontak kicauan Indra menuai berbagai komentar dari netizen. Sebagian besar dari mereka mempertanyakan mengapa Indra menggunakan gas bersubsidi yang tidak sesuai dengan profilnya.

"Loh? Masih pake gas bersubsidi toh," kicau akun @_Sjam menanggapi tweet Indra.

Komentar serupa muncul dari @Juindra yang berbunyi, "Pakai gas subsidi? Horang kayah pakai gas 18rb, ga malu nih orang."

Indra pun menanggapi sejumlah komentar netizen tersebut. Indra juga mengunggah foto kondisi rumah tersebut dan menyatakan bahwa dirinya batal memasang gas di kompor.

"Terpaksa ndak masak, sblm urusan digeruduk netizen selesai," kicau Indra sambil menyertakan dua bungkus nasi dan lauknya.

Saat dihubungi Kompas.com, Indra mengaku bahwa rumah tersebut tidak pernah dia tinggali. Ia hanya sesekali ke rumah yang terletak di Kota Bogor itu untuk waktu tertentu.

"Saya datang ke sini untuk menyepi, buat nulis. Kemarin mau nyari makan enggak ada, mau masak mie instan segala macem," ujar Indra.

Biasanya, kata Indra, rumah tersebut diurus oleh seseorang yang bekerja di rumahnya. Sementara Indra tinggal bersama keluarga di Jakarta.

Saat berkunjung beberapa hari lalu ke rumah tersebut, penunggunya tak ada di rumah. Mau tidak mau, Indra harus mengurus segala sesuatu sendiri, termasuk mengisi listrik yang mati karena lama tak dihuni.

"Kalau di rumah saya sendiri masa pakai beginian (gas subsidi). Ada asisten rumah tangga, ada istri saya, mana pernah masak," kata Indra.

Kompas TV Rumah Pengoplos Gas Ilegal Meledak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com