Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habibie: Masyarakat Harus Miliki Akses Perkembangan Teknologi

Kompas.com - 07/08/2017, 13:00 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie membuka pameran bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Habibie Festival 2017 di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (7/8/2017).

Dalam pidato pembukanya, Habibie menegaskan bahwa masa depan suatu bangsa sangat bergantung sumber daya manusia yang terbarukan.

Kualitas kehidupan masyarakat harus semakin meningkat sebagai landasan dalam pembangunan negara.

"Masa depan dari tiap masyarakat harus mengandalkan pada sumber daya manusia terbarukan. Saya sebut SDM terbarukan berarti kualitas kehidupan dan karya harus terus meningkat. Kalau tidak terbarukan ya tidak akan meningkat. Harus lebih baik dari sebelumnya," ujar Habibie.

Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, lanjut Habibie, tidak bisa dilepaskan dari kemajuan dan perkembangan teknologi.

Seluruh lapisan masyarakat harus memiliki akses agar bisa merasakan dan memahami teknologi.

Di sisi lain, Indonesia memiliki bonus demografi di mana persentase sumber daya manusia produktif berusia di bawah 35 tahun lebih banyak jika dibandingkan negara-negara di Eropa.

Menurut Habibie, situasi tersebut harus dimaksimalkan agar pembangunan Indonesia dapat setara dengan Eropa.

"Kita beruntung sumber daya manusia terbarukan itu 70 persen dari yang usianya lebih dari 35 tahun. Di eropa sebaliknya. Ini adalah alasan kita bisa maju," tutur Habibie.

"Oleh karena itu, pendidikan dan pembudayaan harus jitu. Proses pendidikan hasilnya adalah keterampilan yang tinggi dengan daya saing dan produktivitasnya yang tinggi," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Berkraf) Indonesia Triawan Munaf mengatakan, Bekraf Habibie Festival 2017 digelar agar masyarakat melihat secara dekat perkembangan teknologi yang ada di Indonesia saat ini.

Hal itu sejalan dengan tema yang diangkat oleh Bekraf, yakni 'Lihat, Sentuh dan Rasakan Teknologi dan Inovasi Indonesia'.

"Orang bisa mengukur sampai mana teknologi kita sudah berkembang sebagai kunci dari pembangunan Indonesia. Iptek harus bisa dirasakan dan dipelajari oleh seluruh lapisan masyarakat yang menjadi misi dari Bekraf itu sendiri," ujar Triawan.

Bekraf Habibie Festival 2017 diselenggarakan mulai 7 hingga 13 Agustus 2017. Ada lebih dari 100 perusahaan dan komunitas meramaikan festival dengan beragam aktivitas yang aktual dengan perkembangan IPTEK di Indonesia.

Mereka juga memamerkan produk-produk IPTEK dan inovasi mereka.

Seluruh acara harian di Habibie Festival 2017 dikemas secara edutainmen dalam tema-tema harian, di antaranya Connectivity, Mobile Life, Innovation Nation, Women in Tech, Makers Land, dan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, Mathematic).

Seluruh pengunjung festival dapat mengikuti setiap acara dan mengalami langsung berbagai inovasi dan pencapaian teknologi di Indonesia.

Dalam acara pembukaan tersebut hadir pula Wakil Gubernur Terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno, Ketua Umum Berkarya Indonesia Ilham Habibie dan politisi senior Partai Golkar Akbar Tanjung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com