Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"500 Kamis, dan Jokowi Hanya Janji Manis..."

Kompas.com - 27/07/2017, 18:59 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi Kamisan yang digelar di depan Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis (27/7/2017), memasuki Kamis ke-500 para pegiat hak asasi manusia menyuarakan penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.

Sore ini, mereka membawa pesan sindiran, "500 Kamis, Jokowi Hanya Janji Manis".

Aksi Kamisan ke-500 ini tidak hanya diisi oleh orasi seperti aksi Kamisan sebelumnya, tetapi juga ada pertunjukan seni dan budaya.

Sejak pukul 15.00 WIB, sekitar 200 orang yang sebagian besar mengenakan pakaian berwarna hitam sudah berkumpul di Lapangan Silang Monas.

Sebagian peserta Kamisan mengembangkan payung hitam bertuliskan berbagai pesan, seperti "Lindungi Rakyat Miskin", "Berantas Korupsi" hingga "Tuntaskan Kasus Pelanggaran HAM".

Baca: Efek Rumah Kaca Ikut Peringati Aksi Kamisan ke-500 di Depan Istana

Panggung sederhana menjadi lokasi bagi para pengisi suara. Sebuah panggung dadakan seadanya, karena hanya berupa karpet merah dengan stand mikrofon di tengah dan speaker di kiri dan kanannya.

Pertunjukan yang ditampilkan, beragam.

Ada yang membaca puisi, pantomim, stand up comedy hingga pertunjukan band.

Koordinator Kontras Yati Andriani mengatakan, aksi Kamisan kali ini sebenarnya sama seperti aksi-aksi sebelumnya.

Baca: Aksi Kamisan ke-493, Sumarsih Tidak Lelah

Yang membuatnya berbeda, karena perjuangan pegiat HAM tidak terasa sudah memasuki pekan ke 500.

Meski tuntutan masih jauh panggang dari api, aksi Kamisan ke-500 ini tetap penting untuk terus dilaksanakan.

"Setidaknya ada dua hal penting dalam Kamisan ke-500 ini. Pertama, menjaga memori kolektif bahwa pemerintah sekarang belum menyelesaikan janjinya menuntaskan kasus HAM berat. Kedua, ini adalah hukuman moral kepada pemerintah yang belum menepati janji," ujar Yati.

Aksi Kamisan ke-500 berlangsung hingga pukul 17.30 WIB.

Saat aksi berlangsung, Presiden Joko Widodo tengah mengikuti dua agenda, yakni menghadiri peluncuran Komite Nasional Keuangan Syariah dan peresmian pembukaan Silaturahmi Kerja Nasional Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia.

Selain itu, pada Kamis sore, Jokowi diagendakan bertemu dengan ulama dari Provinsi Kalimantan Barat.

Kompas TV Aksi Tabur Bunga Warnai Peringatan Tragedi 12 Mei 1998

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com