Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Toleransi Beragama Semakin Tercipta...

Kompas.com - 04/07/2017, 10:15 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosiolog Universitas Indonesia Imam B Prasodjo menekankan setidaknya ada tiga cara yang harus dilaksanakan untuk menciptakan toleransi beragama di masyarakat. Saat ini, kebebasan beragama masih banyak diwarnai pelanggaran dan belum tercipta sepenuhnya.

"Pertama, diskusi-diskusi yang kita kenal. Bagaiaman meng-update cara hidup kita, hidup bersama," kata Imam dalam diskusi "Satu Meja" di Kompas TV yang bertajuk Fitrah, Toleransi dan Kebhinekaan, Senin (3/7/2017) malam.

Nilai-nilai dalam Pancasila, menurutnya, juga belum ditindaklanjuti dan diaplikasikan dalam kebijakan-kebijakan Pemerintah.

Menurut dia, program-program pemerintah harus secara efektif mampu mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dan hal itu meliputi seluruh kelompok.

(Baca: Pancasila Bukan Sekadar Simbol)

"Jadi ada nuansa-nuansa program yang harus di-drive Menteri Keuangan. Jangan sektoral. Harus ada pelibatan masyarakat yang beragam ini harus ikut terlibat," tuturnya.

Kemudian, program-program tersebut harus secara nyata bisa menumbuhkan religiusitas masyarakat. Ia mencontohkan pada kejadian bencana Tsunami di Aceh 2004 silam.

Seluruh kalangan dan lapisan masyarakat bergotong-royong membantu para korban. Mereka tak mengenal perbedaan agama, suku dan lainnya.

"Itu contoh interaksi kolosal dari beragam pihak yang menyatukan kita. Kita masuk ke situ dengan misi bersama, apapun itu bisa bekerja sama bahkan dari luar negeri. Itu yang saya bayangkan kalau Pancasila diimplementasikan," ucap Imam.

(Baca: Obama: Ayah Tiri Saya Seorang Muslim yang Penuh Toleransi)

Contoh lainnya adalah pembentukan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP).

Ia berharap, UKP-PIP dapat menjadi perangkat untuk semakin menumbuhkan dialog publik terkait implementasi Pancasila yang nantinya dapat diimplementasikan dalam program-program dan kebijakan Pemerintah.

"Saya belum tahu apa kerjanya. Paling tidak, ada sebuah ruang baru yang mudah-mudahan tidak menjadi elitis," tuturnya.

Kompas TV Indahnya Potret Toleransi Antarumat Beragama di Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com