Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik Disarankan Jangan Kembali ke Jakarta pada Akhir Pekan

Kompas.com - 26/06/2017, 12:33 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Arus balik libur Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah diprediksi jatuh pada H+4 atau Jumat (30/6/2017).

Jasa Marga memprediksi, jumlah kendaraan hari itu 'tumpah' sebanyak 110.000 unit kendaraan atau naik 40.6 persen dibandingkan dari kondisi normal, yakni 78.000 unit kendaraan.

Jasa Marga mewanti-wanti pemudik untuk mengatur waktu kepulangan ke Jakarta agar tidak menumpuk pada akhir pekan.

"Kami mengimbau pengguna jalan dapat mengatur perjalanan kembali ke Jakarta agar tidak menumpuk pada akhir pekan. Misalnya, dengan pulang lebih awal pada pertengahan pekan," ujar VAP Corporate Communication Dwimawan Heru melalui siaran pers, Senin (26/6/2017).

"Kami berharap pengguna jalan dapat berpartisipasi aktif untuk mewujudkan arus balik yang nyaman dan aman," lanjut dia.

(baca: Jalur Padat, Contra Flow Diberlakukan di KM 50-61 Arah Cikampek)

Demi menghadapi situasi puncak arus balik, Jasa Marga mengantisipasi kepadatan di jalan tol Jakarta-Cikampek dan Gerbang Tol Cikarang Utama, dua akses masuk ke Ibu Kota.

Pertama, dengan mengoptimalisasi jumlah gardu. Jumlah gardu di tol Cikarang Utama akan ditambah dari 24 gardu menjadi 30 gardu.

Jasa Marga juga akan memberikan diskon sebesar 20 persen pada H+4 dan H+6.

Kedua, dengan mengadakan arus buka-tutup lalu lintas dari dan ke 'rest area'.

Petugas juga akan mengalihkan arus lalu lintas arah GT Cikarang Utama melalui GT Cikarang Barat 2 dan masuk kembali melalui GT Cikarang Barat 4.

"Di rest area, kami juga akan mengoperasikan 'parking bay' di KM 58 dan KM 34 arah Jakarta untuk mengantisipasi kepadatan rest area," ujar Dwimawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com