JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, proses 8 jam belajar di sekolah tak akan selalu dilakukan di kelas.
Ia menyebutkan, membantu orangtua di sawah dan berdagang di toko termasuk dalam penilaian program 8 jam belajar di sekolah.
"Justru membantu orangtua itu nanti menjadi bagian dari penilaian kami tentang pembentukan karakter yang bersangakutan," ujar Muhadjir, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/2017).
Meski membantu orang tua merupakan aktivitas luar sekolah, hal itu tetap menjadi tanggung jawab guru.
Proses belajar bisa dilakukan di dalam mauupun luar sekolah.
Baca: Belajar 8 Jam Sehari Tak Cocok untuk Semua Sekolah, Ini Alasannya!
Menurut Muhadjir, guru, orangtua siswa, dan masyarakat, menjadi tiga bagian penting yang membentuk karakter peserta didik.
Gguru juga bertugas sebagai katalisator untuk mempercepat siswa menemukan dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
"Siapa tahu kalau kecilnya sudah sering membantu orangtua, besarnya nanti jadi pengusaha besar. Dan itu guru sudah membibit sejak dini dan memberikan arahan itu. Oh kamu ternyata nanti berbakat menjadi konglomerat. Ternyata anaknya lebih suka bisnis misalnya," papar Muhadjir.
"Kalau sudah seperti itu, maka bisa diarahkan nanti sejak dini. Jadi menggali bakat talenta sejak dini itu sangat bagus," lanjut mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.