Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Ingin Reforma Agraria Tidak Seperti Bagi-bagi Lahan

Kompas.com - 09/06/2017, 19:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Pemerintah terus menyempurnakan program reforma agraria. Presiden Joko Widodo ingin program itu tepat sasaran sekaligus efektif dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Di sela blusukan di Tasikmalaya, Jawa Barat pada Jumat (9/6/2017) Jokowi mengatakan, Menteri Koordinator Perekonomian masih terus menggodok program itu.

"Sebetulnya umumnya sudah. Hanya memang yang kecil-kecil belum," ujar Jokowi.

"Karena apapun, skema program itu harus sesuai dengan apa yang kita inginkan. Jangan sampai itu hanya kayak bagi-bagi lahan saja ya, bukan begitu," lanjut dia.

(Baca: Mempercepat Reforma Agraria)

Jokowi ingin program reforma agraria yang berbentuk pengelolaan lahan oleh rakyat itu membuat rakyat produktif. Bukan malah ditelantarkan, apalagi lahan itu dijual kembali.

Oleh sebab itu, salah satu faktor yang membuat program tersebut sangat hati-hati dikeluarkan adalah mencari kelompok masyarakat yang potensial dan berdaya agar mampu mengelola tanah tersebut.

(Baca: Pemerintah Siapkan 4,1 Juta Hektare untuk Reforma Agraria)

"Ini yang kita akan mencari kelompok masyarakat, mencari koperasi, mencari pondok pesantren mana yang memiliki visi seperti ini kan juga tidak gampang. Karena memang ada kriteria yang sudah disusun oleh Kemenko Ekonomi sehingga itu yang harus dipenuhi dulu," ujar Jokowi.

Perkiraan Jokowi, sebelum Agustus 2017, pemerintah sudah merilis program tersebut.

Kompas TV Tawuran antar dua kelompok pemuda, Jumat (3/3) dini hari terjadi di Kota Sorong, Papua Barat. Untuk membubarkan dua kelompok pemuda yang bertikai, polisi memberikan tembakan peringatan dan gas air mata. Meski demikian, mereka tak langsung bubar. Massa justru melawan polisi dengan menggunakan batu. Tawuran ini terjadi, menyusul perebutan lahan parkir, di antara dua kelompok pemuda. Dalam peristiwa ini, seorang warga mengalami patah tulang bahu, akibat terkena lemparan batu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com