Kilas Daerah Purwakarta

Sedekah Lewat Kebijakan, Dedi Mulyadi Diapresiasi Kiai Cipasung

Kompas.com - 06/06/2017, 19:53 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Pemimpin Pondok Pesantren Cipasung berpendapat kepala daerah berkesempatan untuk bersedekah melalui berbagai kebijakan. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dinilai mampu menerapkan sedekah lewat kebijakannya.

“Nah, Kang Dedi (Mulyadi) ini sudah bersedekah melalui kebijakannya," kata KH Abun Bunyamin Ruhiyat, Pemimpin Pondok Pesantren Cipasung, usai buka puasa bersama di Pondok Pesantren Cipasung, di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya akhir pekan lalu.

Kewajiban sedekah berlaku bagi orang yang memiliki harta, kekuatan, ilmu, serta pemegang kebijakan. Dedi Mulyadi mewajibkan setiap siswa yang beragama Islam untuk belajar kitab kuning.

Selain itu, siswa dan pegawai diwajibkan memakai sarung seperti para santri Cipasung setiap Jumat. "Di Tasik(malaya) saja tidak ada yang seperti itu. Melihat programnya ini, ya Saya mendukung Kang Dedi menjadi Gubernur Jawa Barat,” ungkap Kiai Abun disambut tepuk tangan santri.

Jika kelak memimpin Jawa Barat, Kiai Abun berharap Dedi Mulyadi mampu menerapkan sedekah dalam setiap program kerja dan kebijakan pemerintah.

Amal baik dapat diterapkan di berbagai bidang pekerjaan. Di antaranya,  bidang pendidikan, bidang irigasi, bidang penyediaan air bersih, bidang pertanian, pembangunan sarana keagamaan, dan bidang ilmu pengetahuan.

"Kang Dedi, dinas-dinas pemerintah punya kesempatan untuk melakukan amal jariyah, amal yang akan terus mengalir meski mereka sudah meninggal," imbuhnya.

Selama Kiai Abun menyampaikan amanatnya, Dedi Mulyadi tampak khusyuk mendengarkan dan sesekali terlihat menganggukkan kepala. Dedi yang saat itu mengenakan pakaian serba putih dan peci hitam itu duduk tepat di sebelah Kiai Jujun Junaedi, Pemimpin Pondok Pesantren Al Jauhari, Garut, Jawa Barat yang juga memberikan tausiah Ramadhan.

Kiai Abun menegaskan dalam setiap pemilihan kepala desa, kepala daerah, maupun pemilihan presiden tidak boleh mengabaikan ukhuwah insaniyah (persaudaraan kemanusiaan), ukhuwah wathoniyah (persaudaraan kenegaraan), dan ukhuwah islamiyah (persaudaraan keislaman). Ketiga unsur tersebut wajib diperhatikan tidak terjadi gesekan di internal masyarakat Jawa Barat.

Setelah proses awal ini tercapai, Kiai Abun berharap Dedi Mulyadi piawai mengelola empat hal. Yakni, ilmu para cendekiawan, keadilan pemimpin, kedermawanan orang kaya, dan doa dari kaum fakir miskin.

"Pengelolaan empat hal inilah yang dapat mendorong kemakmuran masyarakat Jawa Barat," katanya.

Tidak hanya dititipi amanah, dalam silaturahmi itu Dedi Mulyadi didoakan oleh para kiai dan ribuan santri. (K74-12)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com