Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tinggalkan Ribut SARA, Mari Bicara Substansi Pancasila"

Kompas.com - 02/06/2017, 20:17 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyampaikan pelaksanaan Konferensi Nasional Etika Kehidupan Berbangsa kepada Presiden Joko Widodo.

Konferensi nasional tersebut diselenggarakan berangkai sejak pekan lalu hingga Rabu (31/5/2017) bersama Komisi Yudisial (KY) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menyikapi situasi kebangsaan saat ini.

Ia juga menyinggung situasi dimana masih banyak masyarakat yang meributkan soal SARA.

"Harusnya kita mulai membicarakan substansi Pancasila. Tinggalkan ribut-ribut soal suku, agama. Karena sudah selesai 71 tahun lalu," kata Zulkifli dalam sambutan jelang acara buka bersama pimpinan lembaga negara di kediaman dinasnya di kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Jumat (2/6/2017).

(Baca: Fadli Zon: Pancasila Pedoman untuk Mencapai Tujuan Negara)

Zulkifli juga melaporkan kepada Jokowi terkait rencana menyelenggarakan temu tokoh nasional untuk refleksi kebangsaan pada 13 Juni 2017.

Acara tersebut, kata dia, diselenggarakan karena dalam beberapa waktu terakhir sejumlah tokoh lintas agama mengeluhkan telah merasa disakiti.

"Lho, sesama satu bangsa, saudara, senasib sepenanggungan kok saling menyakiti. Oleh karena itu kita ajak menghentikannya," ucap Zulkifli.

Zulkifli menegaskan MPR akan fokus mendukung penuh program pemerintah untuk membangun dan memajukan negeri serta menghentikan silang sengketa yang ada.

"Kalau program-program berhasil, bukankah kita rakyat akan lebih sejahtera?" tuturnya.

Kompas TV Buleleng Education Expo Digelar untuk Sambut Hari Pancasila
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com