Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Muhadjir Tampil Ala Stovia Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Kompas.com - 01/06/2017, 13:48 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy merupakan salah satu menteri yang memakai pakaian adat saat menghadiri upacara peringatan Hari Lahir ke-72 Pancasila, di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2017).

Namun, Muhadjir tampil sedikit berbeda dengan menteri-menteri Kabinet Kerja yang lain.

Dia memakai pakaian adat laki-laki Jawa yang dikombinasikan dengan pakaian ala barat, layaknya kelompok terpelajar dan siswa-siswa Stovia saat zaman pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Pakaian adat Jawa yang dikenakan Muhadjir dipadukan dengan pakaian khas masyarakat barat, yakni jas dan dasi kupu-kupu.

(baca: Di Balik Pakaian Adat Para Menteri...)

Dia juga mengenakan blangkon dan selop terselip di kakinya.

"Pakaian yang saya kenakan ini pakaian adat Jawa yang dipadu dengan gaya barat. Jas ini kan khas barat. Biasanya pakaian ini dipakai kelompok terpelajar saat zaman kemerdekaan," ujar Muhadjir saat ditemui usai upacara.

Selama upacara berlangsung, Muhadjir duduk di kursi barisan depan, di mimbar kehormatan.

Di sebelah kirinya, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo terlihat mengenakan pakaian Jawa lengkap dengan beskap berwarna hitam.

(baca: Jokowi: Takdir Tuhan untuk Kita adalah Keberagaman)

Sementara itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, yang duduk tepat di sebelah Prasetyo, tampil gagah dengan pakaian adat Sumatera Selatan.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly pun tak mau kalah. Dia terlihat tampil meriah menggunakan baju adat Nias dengan paduan warna merah dan kuning.

Penggunaan pakaian adat itu merupakan ide Presiden Joko Widodo. Melalui pakaian-pakaian adat Indonesia, Jokowi ingin menyampaikan pesan bahwa Indonesia sangat beragam.

Keberagaman tersebut ditegaskan kembali dalam pidato Jokowi di upacara Hari Lahir Pancasila.

"Harus diingat bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah kodrat keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman. Dari Miangas sampai Rote adalah keberagaman," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com