Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Antisipasi Milisi Maute Perluas Perang ke Indonesia

Kompas.com - 29/05/2017, 14:33 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia mengantisipasi gerakan seperti militan Maute, yang pro-ISIS di Filipina, tidak memperluas aksinya hingga ke Indonesia.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat agar melakukan sejumlah aksi demi membendung meluasnya gerakan teror tersebut.

"Kami akan memperkuat patroli maritim, kami perkuat juga posisi di darat. Saya sudah berbincang dengan Panglima TNI dan Kapolri supaya dapat membendung kemungkinan mereka ini menerobos ke Indonesia," ujar Wiranto di gedung Pusdiklat BPK, Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (29/5/2017).

Pemerintah Indonesia, lanjut Wiranto, juga mendukung upaya pemerintah Filipina untuk melakukan serangan terhadap milisi Maute. Menurut Wiranto, serangan itu diharapkan dapat memperlemah kelompok Maute dan dapat mencegah kelompok itu memperluas daerah sasaran serangannya.

(Baca: Tentara Temukan 8 Warga Sipil yang Dieksekusi Militan di Kota Marawi)

Lebih jauh, Wiranto mengatakan, ISIS mulai mengubah pola serangannya. Tidak hanya berperang di Suriah, namun mereka memanfaatkan anggota serta simpatisannya di seluruh dunia untuk menyebar teror.

"Tidak dapat dipungkiri, ISIS telah melakukan divergensi. Menyebarkan ideologi, rencana untuk masuk ke wilayah lain, termasuk Asia Tenggara dan sudah masuk ke Filipina Selatan ya," ujar Wiranto.

Tidak hanya itu, anggota milisi di Filipina Selatan tidak hanya berasal dari Filipina saja. Banyak juga dari negara lain, salah satunya Indonesia.

(Baca: Polri Terlusuri Informasi Seorang WNI Jadi Korban di Marawi)

"Mereka mengundang, menarik, mendatangkan simpatisan dari berbagai negara untuk dilatih, diajak tempur dan dicekoki oleh ideologi mereka. Sangat besar kemungkinannya aktivis yang disebarkan itu termasuk dari Indonesia," ujar Wiranto.

"Sekarang BNPT juga sedang berjuang keras mengidentifikasi laporan yang menunjukan indikasi adanya keterlibatan WNI di sana (Filipina Selatan)," lanjut dia.

Diberitakan, milisi Maute yang merupakan sayap dari ISIS menyerang Kota Marawi di Mindanao. Pertempuran terjadi selama enam hari sejak Selasa (23/5/2017) lalu. Menurut militer, 15 tentara, 2 polisi ditambah 19 warga sipil tewas dalam pertempuran itu. Sementara, dari kubu milisi juga banyak korban tewas, yakni mencapai 61 orang.

Kompas TV Militer Filipina Basmi Militan di Marawi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com