Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkominfo Sebut Sulit Deteksi Perekrutan Teroris via Media Sosial

Kompas.com - 27/05/2017, 05:27 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terjadi pergeseran pola rekrutmen anggota baru kelompok teroris. Kini, rekrutmen anggota dilakukan melalui dunia maya atau secara online, seperti media sosial.

Terkait itu, Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara mengatakan bahwa jika yang digunakan salurannya adalah saluran personal, jelas sulit untuk dideteksi atau ditangani.

"Yang effort-nya khusus itu yang sifatnya pribadi. Kalau saya kirim pesan individu pakai WhatsApp, itu enggak mudah," kata Rudiantara di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (26/5/2017).

Tetapi sebaliknya, kata Rudiantara, jika salurannya yang digunakan adalah saluran publik, jelas lebih mudah ditangani.

Baca: Diduga Jadi Tempat Perekrutan Militan, Masjid Berlin Digeledah

"Kalau, memang itu sifatnya domain publik itu gampang dideteksi, itu di-scan dengan mudah kok. BNPT selalu melakukan itu kalau terbuka," kata dia.

Bahkan, kata Rudiantara, pihaknya sudah memberikan karpet merah kepada tiga Kementerian dan lembaga seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Badan Intelijen Negara, dan Polri.

Baca: Waspada, Perekrutan Teroris Lewat Media Sosial!

"Karpet merah untuk masalah terorisme, radikalisme. Mereka enggak usah berbelit- belit, berjenjang, dan tidak perlu ke saya. Bisa langsung kepada pihak ataupun organisasi ataupun unit, yang mengeksekusi di Kominfo," kata dia.

"Jadi cepat. Soalnya kan radikalisme terorisme mereka enggak pernah nunggu pemerintah melakukan persiapan. Mereka jalan ya jalan saja. Kita juga tidak boleh terlalu berpikir bagaimana jenjangnya," ujar Rudiantara.

Kompas TV Jumat (26/5) sore, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mendatangi lokasi ledakan di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com