Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Tegaskan Target 30 Persen Suara pada Pileg 2019

Kompas.com - 21/05/2017, 14:12 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Partai Golkar akan membahas sejumlah persiapan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden pada Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar yang berlangsung mulai Minggu (21/5/2017) hingga Selasa (23/5/2017) di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Di antaranya adalah membentuk badan pemenangan pemilu dari tingkat pusat hingga daerah dan proses rekrutmen bakal calon legislatif.

Ketua Penyelenggara Rapimnas Golkar Nurdin Halid menuturkan, rekrutmen dilakukan lebih dini sebelum tahapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dimulai untuk mencapai sejumlah target politik.

(Baca: Tak Boleh Poligami, Caleg Golkar Wajib Serahkan Surat Nikah)

Target yang dibebankan antara lain 30 persen suara pada pileg.

"Kali ini kami lebih awal karena Partai Golkar menargetkan kemenangan di pileg 30 persen dan memenangkan Pilpres," kata Nurdin di Novotel, Balikpapan, Minggu siang.

Untuk mencapai target itu, bakal calon legislatif diinstruksikan terus menyosialisasikan tiga hal, yakni sosialisasi program partai, sosialisasi bakal calon legislatif dan sosialisasi calon Presiden.

Adapun Golkar telah mendeklarasikan untuk mendukung Joko Widodo pada Pilpres 2019. Pada Rapimnas kali ini persiapan Pileg dan Pilpres akan lebih dimatangkan.

(Baca: Nurdin: Rapimnas di Balikpapan Tak Akan Bahas Munaslub Golkar)

"Sosialisasi capres sekarang pun sudah berjalan. Setiap Musyawarah Daerah sudah memajang foto capres," ujar Ketua Harian DPP Partai Golkar itu.

Di samping membahas persiapan Pileg dan Pilpres 2019, Rapimnas juga akan membahas persiapan Pilkada Setentak 2018 dan sejunlah persoalan bangsa.

Kompas TV Sejumlah politisi dan tokoh masyarakat datang dan menghadiri perayaan ulang tahun Wakil Presiden Jusuf Kalla. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com