Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden Latihan Tembak di Natuna, Ini Komentar KSAD

Kompas.com - 18/05/2017, 12:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak TNI Angkatan Darat belum mengetahui penyebab kerusakan senjata pada latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Natuna, Kepulauan Riau.

Akibat kerusakan tersebut, senjata jenis Giant Bow asal China milik Pertahanan Angkatan Udara TNI AD menjadi salah sasaran.

Empat personel TNI AD tewas serta menyebabkan delapan personel lainnya terluka.

"Ya, masih diinvestigasi. Mungkin ada kelainan barangkali, tapi masih kami diinvestigasi," ujar Kepala Staf TNI AD Jenderal Mulyono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/5/2017).

(baca: 4 Anggota TNI Tewas dan 8 Terluka Saat Latihan Tembak Meriam)

Meski demikian, Mulyono merasa aneh. Sebab, dari sekian banyak senjata asal China yang dipakai, hanya satu yang mengalami macet sehingga menewaskan personel TNI AD.

"Ya kan (senjata) yang lain tidak, ini macet sendiri. Tentu ada sesuatunya. Nah, ini yang kami investigasi," ujar Mulyono.

Investigasi itu dilakukan salah satunya dengan memeriksa senjata yang mengalami macet serta memeriksa personel TNI yang mengoperasikan senjata tersebut.

(baca: Nama Prajurit TNI Korban Insiden Latihan Tembak di Natuna)

Ia juga tidak dapat memastikan kapan proses investigasi tersebut rampung.

Tentang korban tewas dan luka sendiri, Mulyono memastikan, ditanggung oleh TNI. Personel yang meninggal akan diberikan santunan.

Empat orang anggota TNI AD tewas dan delapan orang anggota lainnya terluka akibat kecelakaan dalam latihan tembak yang terjadi saat latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Natuna, Kepulauan Riau.

Latihan PPRC ini merupakan latihan gladi ke dua. Acara puncak rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 19 Mei 2017. Latihan ini disebut gabungan tiga matra dari Angkatan Darat, Laut dan Udara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com