Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Praka Yudha Diotopsi untuk Kepastian Dibunuh atau Bunuh Diri

Kompas.com - 13/05/2017, 19:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memerintahkan kepada Polisi Militer untuk mengotopsi jenazah Prajurit Kepala Yudha Prihartanto.

Yudha merupakan anggota Batalyon Komando 464 Pasukan Khas TNI Angkatan Udara yang tewas di markasnya, Malang, Jawa Timur, Kamis (11/5/2017). Belum jelas, apakah Yudha bunuh diri atau dibunuh.

"Kami sudah menyerahkan (jenazah) ke rumah sakit umum untuk diotopsi. Hasil otopsinya bagaimana, nanti akan kami ditindaklanjuti lebih jauh," ujar Gatot kepada wartawan di Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (13/5/2017).

Gatot mengatakan, dilihat dari luka fisik, memang terdapat luka tusuk di tubuh Yudha. Namun, demi kehati-hatian proses penyelidikan, penyidik POM memilih untuk mendasarkan penyelidikannya kepada hasil otopsi.

Mengenai masih ada aksi kekerasan di lingkungan kesatuan TNI, Gatot menegaskan, setiap prajurit tidak boleh melakukan aksi kekerasan. "Saya tegaskan tidak boleh," ujar dia.

Gatot mewanti-wanti, meski proses hukum untuk anggota TNI berujung pada peradilan militer, namun peradilan tersebut kini telah menjunjung tinggi azas transparansi.

Kronologi

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Jemi Trisonjaya menjelaskan, awalnya tiga perwira Paskhas remaja, yakni Lettu MP, Letda AJ, dan Letda IH diperintahkan atasan untuk membina Yudha yang terjerat persoalan utang-piutang.

(Baca: Diduga Dianiaya Seniornya, Seorang Anggota Paskhas TNI AU Tewas)

Ketiga perwira remaja itu kemudian menanyakan kepada Yudha. Menurut ketiga senior itu, jawaban Yudha berbelit-belit. Ketiganya kemudian menghukum Praka Yudha dengan mengurungnya di dalam salah satu barak.

Yudha sempat kabur melalui kaca nako, namun ketiga seniornya berhasil mengamankannya dan mengembalikannya ke dalam barak.

Sekitar pukul 11.05 WIB, Yudha meminta izin ke kamar mandi. Setelah disetujui, AJ mendampingi Yudha.

Di kamar mandi, AJ merasa Yudha lama sekali di dalam karena sudah hampir 10 menit tidak kunjung keluar. AJ menuturkan, Yudha tiba-tiba keluar dari kamar mandi sambil berlari dan menabraknya.

AJ sempat bertanya apakah aksi itu merupakan serangan kepadanya. Yudha menampik ha itu. Yudha kemudian berteriak ingin bunuh diri sambil menusukkan pisau komando ke tubuhnya sendiri.

"Kemudian Letda AJ berteriak meminta bantuan ke anggota yang berada di luar barak dan segera dievakuasi ke RSAU Lanud Abdulrachman Saleh," ujar Jemi. Namun, nyawa Yudha tidak tertolong.

(Baca: KSAU Perintahkan Selidiki Kematian Anggota Yonko Paskhas di Malang)

Jemi mengatakan, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto telah menyampaikan maaf dan duka mendalam bagi keluarga Yudha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com