Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Fadli Zon Tidak Takut Diancam Dibunuh

Kompas.com - 03/05/2017, 20:03 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menegaskan dirinya tidak takut terhadap ancaman pembunuhan yang dilayangkan terhadapnya.

"Saya sih tidak takut mati ya. Saya sudah tiga kali mau mati, begitu. Jadi saya merasa kematian bisa datang kapan saja. Kalau sudah waktunya ya waktunya," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/5/2017).

Dugaan ancaman pembunuhan sebelumnya disampaikan oleh seorang netizen dalam akun Twitter @NathanSuwanto, yang kini sudah tidak aktif. Pihak Fadli telah melaporkan akun @NathanSuwanto ke Bareskrim Polri.

Namun, lanjut Fadli, laporannya ke Bareskrim adalah agar semua orang tak sembarangan dalam menyampaikan pernyataan di media sosial, apalagi berkaitan dengan ujaran kebencian termasuk ancaman pembunuhan.

Jika perilaku semacam itu dibiarkan, ia mengkhawatirkan akan semakin banyak orang lain yang mengikuti.

"Kalau dimaafkan nanti orang akan 'oh dimaafkan'. Saya kira ini harus jadi pembelajaran sehingga ada efek jera. Orang hati-hati bertanggung jawab menggunakan media sosial," tutur Fadli Zon.

Fadli pun berharap kepolisian bisa dengan cepat merespons laporannya.

"Saya juga minta jangan lama-lama. Kasus lain cepat, kok. Ini jangan lama-lama. Jangan nanti ada anggapan ada tebang pilih di dalam penanganan kasus," tutur Fadli.

Tim pengacara dari Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) yang mendapat kuasa dari Fadli Zon sebelumnya melaporkan pemilik akun Twitter @NathanSuwanto ke Bareskrim Polri.

(Baca: Diancam Dibunuh, Fadli Zon Laporkan Pemilik Akun Twitter @NathanSuwanto)

Agustiar, salah seorang pengacara yang tergabung dalam ACTA mengatakan, pelaporan itu didasari atas kicauan akun tersebut yang bernada mengancam.

"Laporan terkait adanya penyebaran ujaran kebencian dan bahkan ancaman pembunuhan yang di antaranya ditujukan kepada Bapak Fadli Zon," ujar Agustiar di kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (1/5/2017).

Kicauan akun @NathanSuwanto yang menggunakan bahasa Inggris berbunyi "If you know of a way to crowfund assassins to Kill Fahira Idris, Fadli Zon, Fahri Hamzah, Rizieq Shihab, Buni Yani, and friends, lemme know".

(Baca juga: Soal Ancaman Pembunuhan, Pengacara Fadli Zon Siapkan Saksi dan Bukti)

Kompas TV Fadli Zon: Jangan Diprovokasi, Jangan Diintimidasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com