Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setya Novanto Minta Ahok Tak Pikirkan Kekalahan pada Pilkada DKI

Kompas.com - 20/04/2017, 11:33 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto meminta calon gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk tak terlalu memikirkan kekalahannya pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Berdasarkan hasil hitung cepat, perolehan suara pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno berhasil unggul jauh dari pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

"Kami harapkan Saudara Ahok bisa memahami dan juga kekalahan ini tidaklah sesuatu yang harus dipikirkan terlalu jauh," kata Novanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/4/2017).

Ahok, kata dia, merupakan tokoh generasi muda yang masih memiliki banyak kesempatan berkarier di tempat-tempat lain dan membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia.

Warga DKI, tambah dia, telah memilih sesuai hati nurani dan hasil yang diperoleh harus diterima oleh seluruh pihak.

"Kekalahan ini harus juga tidak dipersoalkan, tapi kita harus mensyukuri semuanya berjalan aman dan tertib," tutur dia.

(Baca juga: Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua yang Berlangsung Aman...)

Sebelumnya empat lembaga survei, yaitu Litbang Kompas, PolMark Indonesia, LSI Denny JA, dan SMRC (Saiful Mujani Research and Consulting) telah menampilkan hasil proses hitung cepat Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua pada Rabu (19/4/2017).

(Baca: Ini Hasil Akhir Quick Count 4 Lembaga Survei untuk Pilkada DKI Putaran Kedua)

Perbandingan hasil hitung cepat empat lembaga survei ini dihimpun secara bersamaan setelah semua data sampel di lapangan terkumpul 100 persen pada Rabu sore.

Kompas TV Ahok: Kekuasaan Diberikan dan Diambil oleh Tuhan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com