Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datang ke TPS, Agus Harimurti Yudhoyono Tampil "Sporty"

Kompas.com - 19/04/2017, 12:54 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski langkahnya terhenti pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono tetap menggunakan hak pilihnya pada putaran kedua, Rabu (19/4/2017).

Agus bersama istrinya, Annisa Pohan, mencoblos di TPS 6 RT 3/RW 3, Jalan Cibeber I, Kelurahan Rawa Barat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Mereka tiba sekitar pukul 11.45 WIB dengan berjalan kaki dari rumahnya yang hanya berjarak beberapa meter dari TPS. Agus terlihat tampil sporty dengan mengenakan sweater dan jogger pants berwarna hijau tua serta sepatu lari berwarna hitam.

Kacamata hitam pun tersemat di wajahnya saat keluar dari pagar rumah.

Sementara Annisa terlihat santai memakai kaus yang dipadu dengan blazer dan celana bahan berwarna hitam.

Saat berjalan ke TPS, Agus sempat menyapa para awak media yang sudah menunggunya sejak pagi.

"Apa kabar teman-teman. Sudah pada nyoblos semua?" tutur Agus dengan ramah.

"Tadi saya sempat olahraga dulu terus meeting dengan beberapa orang, jadinya baru bisa nyoblos siang ini," ucapnya.

(Baca juga: Simak Hasil Quick Count Pilkada DKI Jakarta oleh Litbang Kompas)

Setelah menyapa dan berbincang sebentar dengan sejumlah wartawan, Agus dan Annisa langsung menuju tenda TPS.

Mereka sempat bersalaman dengan seluruh petugas KPPS dan para saksi, kemudian duduk menunggu giliran mencoblos. Usai mencoblos, Agus pun menggelar sesi tanya-jawab dengan para wartawan.

(Baca juga: Simak Live Streaming Pilkada DKI dan Quick Count Kompas)

Lihat penampilan AHY dan Annisa Pohan dalam video di bawah ini:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com