Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Berita Populer: Anies-Sandi soal Dukungan Daeng Azis hingga Elektabilitas Ahok-Djarot yang Turun

Kompas.com - 11/04/2017, 07:05 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com - Bertengger di posisi teratas dari Top 10 Berita Terpopuler Kompas.com pada Senin (10/4/2017), ada berita soal reaksi Anies-Sandi soal dukungan Daeng Azis.

Apa yang membuat berita itu terpopuler? Wajarkah atau itu sebuah paradoks? Diduga, salah satu penyebabnya adalah kontroversi karekter Azis, tokoh di Kalijodo yang dianggap pembaca kontras dengan citra yang diusung Anies-Sandi.

Berita terpopuler kedua juga masih berbau paradoks. Berdasarkan survei terbaru yang dirilis Media Survei Nasional (Median), menyebut terjadi paradoks pada pemilih DKI Jakarta.

Meski elektabilitas turun, menurut survei Median, Ahok-Djarot dinilai lebih mampu benahi Jakarta dibandingkan Anies-Sandi.

Bagi Anda yang kemarin tak sempat mengikuti berita-berita Kompas.com, berikut ini rangkumannya untuk Anda. Berita-berita populer ini sayang jika Anda lewatkan.


KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Tokoh Kalijodo Abdul Azis atau Daeng Azis saat menghadiri acara calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (8/4/2017).

1. Reaksi Anies-Sandi soal Dukungan Daeng Azis

Kehadiran tokoh Kalijodo, Abdul Azis atau Daeng Azis, dalam kampanye calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, di Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu (8/4/2017), cukup mengejutkan.

Adapun nama Azis semakin dikenal saat Pemprov DKI Jakarta menertibkan kawasan prostitusi di Kalijodo karena dia merupakan pentolan di kawasan tersebut.

Selain itu, Azis juga mantan narapidana kasus pencurian listrik di Kalijodo. Dia divonis 10 bulan penjara dan kini telah menghirup udara bebas.

Adapun Azis mengatakan hadir dalam kampanye Anies untuk memberikan dukungan pada pasangan Anies-Sandiaga Uno.

"Saya dukung Anies-Sandi seratus persen," kata Azis singkat, di Jakarta, Sabtu.

Simak berita selanjutnya di sini. 

KRISTIANTO PURNOMO Calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat hadir dalam acara debat di program Rosi di Kompas TV, Minggu (2/4/2017). Acara debat yang dirancang untuk dua pasangan cagub-cawagub DKI hanya dihadiri pasangan Ahok - Djarot. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

2. Meski Elektabilitas Turun, Ahok-Djarot Dinilai Lebih Mampu Benahi Jakarta Dibanding Anies-Sandi

Berdasarkan survei terbaru yang dirilis Media Survei Nasional (Median), menyebut terjadi paradoks pada pemilih DKI Jakarta.

Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, menjelaskan paradoks itu menyebut pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan Djarot Saiful Hidayat dianggap lebih mampu membenahi Jakarta. Hanya saja, elektabilitas Ahok-Djarot tak sebanding dengan hal tersebut.

"Berdasarkan survei, ada 44,9 persen responden menilai bahwa Ahok-Djarot dianggap paling mampu membenahi Jakarta. Sementara yang menilai pasangan Anies-Sandi (Anies Baswedan-Sandiaga Uno) paling mampu hanya 40,9 persen, dan sekitar 14,6 persen menjawab tidak tahu," kata Rico, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Senin (10/4/2017).

Selain itu, menurut Rico, sebanyak 46,1 persen pemilih menilai program kerja Ahok-Djarot paling bagus. Sedangkan pemilih yang menilai program kerja Anies-Sandi paling bagus hanya 39,3 persen.

Sisanya 14,6 persen menjawab tidak tahu. Hasil itu ketika Median menanyakan kepada responden terkait program kerja kandidat manakah yang terbaik, terlepas dari pilihan pada Pilkada DKI Jakarta 2017 nanti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com