JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku, telah menerima usulan Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin terkait penyelenggaraan dialog nasional guna meredam situasi yang memanas saat pilkada serentak. Namun, Wapres beranggapan, dialog nasional belum diperlukan saat ini.
“Tidak ada juga menurut saya hal-hal yang penting untuk kita secara darurat karena kita setiap kali bikin dialog,” kata Kalla di Kantor Wapres, Selasa (4/4/2017).
Hampir setiap waktu pemerintah menggelar dialog, baik itu dengan masyarakat, partai politik, maupun Dewan Perwakilan Rakyat. Dialog tersebut ada yang dilakukan secara formal maupun informal.
Namun, Kalla mengatakan, perlu diperjelas siapa pihak yang berhak berbicara untuk mewakili kelompok mereka, bila dialog nasional kembali ingin dilaksanakan.
Di samping itu, Wapres juga mengingatkan, tema yang akan dibahas di dalam dialog nasional perlu dirumuskan secara matang.
“Kalau secara legal yang punya hak karena hasil pemilu ya di DPR itu dengan pemerintah, itu dialog nasional kalau ingin formalnya. Tapi juga banyak tokoh-tokoh nasional yang non partai, tapi itu terwakili juga banyak apakah di NU, Muhammadiyah atau katholik, macam-macam lah,” ujarnya.
Usulan dialog nasional sebelumnya disampaikan Ma’ruf ketika bertemu Wapres di kantornya, Senin (3/4/2017).
Ma’ruf berharap seluruh elemen bangsa kembali bersatu melalui dialog nasional yang diselenggarakan nantinya. Usulan tersebut juga telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.