Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti LIPI: Saatnya Ibu Mega Jadi Ibu Bangsa

Kompas.com - 04/04/2017, 13:14 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS – Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai, sebagai tokoh politik, karir Megawati Soekarnoputri sudah mencapai puncak.

Sehingga wajar bila Mega ingin pensiun dari dunia politik.

“Itu namanya tangga karir. Ibu Mega sudah mencapai puncaknya,” kata Siti saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/4/2017).

Sebelum menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati merupakan salah satu pendiri partai berlambang moncong putih itu.

Jabatannya yang kini dipegang merupakan puncak karir seorang politisi di organisasi partai politik.

KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro
Selain itu, ia mengatakan, Megawati juga pernah menjabat sebagai anggota DPR. Jabatan itu diraih hanya dalam kurun waktu satu tahun setelah ia bergabung dengan PDI tahun 1986.

Kemudian, ia menambahkan, Mega juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden ketika Abdurrahman Wahid menjadi Presiden.

Namun Mega menjabat presiden setelah pria yang akrab disapa Gus Dur itu mundur.

“Menurut saya, ketika sudah menjadi presiden, Bu Mega sudah jadi semua, baik jadi kader maupun pemimpin. Dan setelah dia sudah selesai, saatnya dia jadi Ibu Bangsa,” kata dia.

Ia mengatakan, sebagai Ibu Bangsa, Mega dapat berbicara dalam tataran lebih luas, layaknya Presiden ketiga RI, BJ Habibie.

Habibie kerap diundang sebagai pembicara untuk berbagai tema tak hanya di Indonesia, tetapi juga di belahan benua lain.

Menurut dia, Mega telah memiliki ilmu yang paripurna yang juga telah dipraktekkan di dunia politik.

Karena itu, kini saatnya bagi Mega untuk masuk tataran yang lebih luas yaitu tataran kebangsaan.

“Bagaimana menjalankan kehidupan bernegara, bagaimana berpolitik, itu semua bisa mengacu kepada beliau,” ujarnya.

Megawati pernah menyampaikan keinginannya pensiun dari dunia politik saat menghadiri HUT ke-17 Banteng Muda Indonesia di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, akhir Maret 2017 lalu.

(Baca: Ketika Megawati Lelah dan Ingin Pensiun...)

"Saya berkata pada diri saya, mereka (kader) itu kok enggak kapok-kapok. Saya sebetulnya sudah dari tahun lalu mau pensiun. Karena tidak mudah apalagi seorang wanita menjadi ketua umum partai di Republik ini," ujar Megawati.

Kompas TV Omelan Megawati Soal DPT Putaran Pertama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com