Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ibu-ibu Berebut Swafoto dengan Tommy Soeharto

Kompas.com - 27/03/2017, 16:27 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran pengusaha Hutomo Mandala Putra atau akrab disapa Tommy Soeharto, menjadi perhatian tersendiri bagi ibu-ibu yang hadir dalam rapat pimpinan nasional Muslimat NU di Hotel Crowne Plaza, Jakarta Selatan, Senin (27/3/2017).

Tommy hadir dalam rangka penandatanganan MoU (nota kesepakatan) dengan Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa terkait kerja sama pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan.

Seusai penandatanganan MoU dan dialog singkat terkait kerja sama tersebut, pihak panitia Rapimnas menyediakan waktu foto bersama untuk Pimpinan Cabang Muslimat NU dari berbagai daerah dengan Tommy dan Khofifah.

Pimpinan Cabang Muslimat NU terlihat antusias mengabadikan momen itu. Mereka berbaris rapi menunggu giliran.

(Baca: Kisah tentang Tim yang Dipimpin Tito Karnavian Saat Mencari Tommy Soeharto)

Secara bergantian mereka berfoto bersama putra bungsu Soeharto, Presiden kedua RI yang pernah berkuasa selama 32 tahun itu.

Sementara Tommy hanya bisa tersenyum meladeni permintaan ibu-ibu itu. Bahkan saat Tommy hendak meninggalkan ruangan, beberapa ibu-ibu berusaha mendekat agar bisa berswa foto.

Pembawa acara pun sempat mengingatkan peserta rapimnas untuk berhenti mengambil foto dan kembali ke tempat duduk.

"Silahkan ibu-ibu duduk dulu karena acara akan kita lanjutkan prosesi penutupan rapimnas," ujar seorang pembawa acara melalui alat pengeras suara.

Sebelumnya Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama menjalin kerja sama dengan Humpuss Group, salah satu perusahaan milik Tommy Soeharto.

Penandatanganan MoU (nota kesepakatan) dilakukan antara Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dan Presiden Komisaris Humpuss Group Tommy Soeharto saat acara penutupan Rapat Pimpinan Nasional Muslimat NU.

Khofifah mengatakan, penandatangan tersebut merupakan simbol komitmen bersama Humpuss Group dan Muslimat NU dalam membangun ekonomi berbasis kerakyatan.

(Baca: Muslimat NU Jalin Kerja Sama dengan Perusahaan Milik Tommy Soeharto)

Dia mencontohkan bentuk kerja sama yang dilakukan salah satunya dengan membangun kemitraan antara anggota muslimat NU dan PT Putri Satu Tujuh, salah satu perusahaan produsen gula yang dimiliki oleh Tommy Soeharto.

"Kemiskinan tertinggi September 2016 ada di Jawa Timur. Warga yang miskin ya anggota Muslimat NU. Caranya bisa dengan membangun kemitraan menjadi distributor produk gula," ujar Khofifah.

"Kerja sama ini dijalin agar warga terhindar dari kemiskinan akut. Kalau gula ini harganya 50 persen lebih murah dari harga gula pada umumnya di pasaran, pengeluaran rumah tangga bisa ditekan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com