Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Pemda Bantu Percepatan Izin Pembangunan Rumah Subsidi

Kompas.com - 20/03/2017, 16:37 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta pemerintah daerah mempermudah proses pemberian izin bagi pengembang yang ingin membangun rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Hal itu dikatakan Kalla saat bertemu dengan Asosiasi Pengembang Perumahan Dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) di Kantor Wapres, Senin (20/3/2017).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengatakan, pemerintah telah meluncurkan paket kebijakan ekonomi ke-13 terkait proses perizinan bagi pengembang atau pengusaha yang membangun rumah bagi MBR.

(Baca: Izin Bangun Rumah Subsidi Masih Dipersulit, Apersi "Curhat" ke Wapres)

Paket tersebut diharapkan mendorong pencapaian target satu juta rumah selama kurun waktu pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Sekarang ini Pak Wapres sudah mengeluarkan surat kepada Mendagri, dan Mendagri sudah mengeluarkan edaran. Baru pada bulan Februari kemarin, beberapa pemda yang melaksanakan konsep paket ekonomi tadi," kata Basuki di Kantor Wapres, Senin.

Sebelumnya, Apersi berharap agar pemerintah pusat membantu mempermudah proses perolehan izin pembangunan perumahan subsidi di daerah bagi MBR.

Permintaan itu menyusul lamanya proses perizinan di sejumlah daerah.

 

Wapres, kata Basuki, menyatakan, bahwa rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok yang harus terpenuhi, di samping sandang dan pangan.

(Baca: Apersi Targetkan Bangun 120.000 Unit Rumah Subsidi Tahun Ini)

Ia menggambarkan, dengan jumlah penduduk 250 juta orang, dibutuhkan sekitar 50 juta rumah, bila setiap unit dihuni lima orang.

"Sehingga, apalagi kalau dengan (asumsi) pertumbahan penduduk 1,5 persen, berarti minimal satu tahun dibutuhkan rumah sekitar 750 ribu unit rumah," kata dia.

"Yang 50 juta rumah saja mungkin belum tercapai, kebutuhan tiap tahunnya pun ada. Untuk itu, beliau memberikan arahan, apapun Apersi juga membangun saja karena pasti akan ada pasarnya," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Nasional
Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Nasional
Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Nasional
Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Nasional
Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Nasional
Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Nasional
KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com