Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan KPK Diingatkan Hati-hati Bicara

Kompas.com - 18/03/2017, 13:52 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diingatkan agar lebih berhati-hati dalam berkomunikasi.

Pernyataan pimpinan KPK dinilai berdampak besar terhadap penilaian KPK sebagai lembaga independen di mata publik.

"Jangan sampai KPK terdegradasi karena perilaku dan ucapan pimpinan," ujar anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu dalam diskusi Polemik di Cikini, Jakarta, Sabtu (18/3/2017).

Masinton mengatakan, pimpinan KPK sebaiknya tidak mengutarakan kata-kata yang membangun opini negatif terhadap perorangan atau lembaga lain.

(baca: ICW: Usut E-KTP, KPK Jangan Menceburkan Diri dalam Politik)

Kata-kata yang disampaikan dalam mengomentari indikasi korupsi pihak-pihak tertentu sebaiknya tidak melukai banyak pihak.

Menurut Masinton, pimpinan KPK sebaiknya mengedepankan praduga tak bersalah dan sisi objektif.

Selain itu, pernyataan yang disampaikan juga sebaiknya tidak menimbulkan gejolak politik.

"Lebih baik senyap tapi pasti. Jangan sebar opini yang tentu melukai banyak pihak. Jadi perlu cermat dan hati-hati," kata Masinton.

 
 

(baca: Ini Daftar Mereka yang Disebut Terima Uang Proyek E-KTP)

Pengamat politik dari Indo Barometer M Qodari mengomentari salah satu pernyataan Ketua KPK Agus Rahardjo mengenai kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.

Menurut Qodari, pernyataan Agus Rahardjo bahwa kasus e-KTP dikhawatirkan menimbulkan guncangan politik, sebenarnya tidak perlu diucapkan.

"Kerja KPK bisa rusak ketika timbul pernyataan yang genit dari Ketua KPK. Kecenderungan seperti ini muncul lagi," kata Qodari.

Menurut Qodari, pernyataan Agus tersebut sama saja menceburkan KPK dalam kepentingan politik.

Qodari mengatakan, pimpinan KPK sebaiknya hanya menjelaskan fakta hukum, tanpa memberi persepsi atau penafsiran kepada publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com