Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia-Arab Saudi Sepakat Memerangi Terorisme dan Ekstremisme

Kompas.com - 03/03/2017, 18:44 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Wahid Institute Zannuba Arriffah Chafsoh Rahman atau Yenny Wahid memandang bahwa pertemuan antara Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz al-Saud dengan 28 tokoh lintas agama merupakan satu bentuk pengakuan terhadap keberagaman bangsa Indonesia.

Menurut Yenny, pertemuan tersebut sangat monumental, sebab sosok Raja Salman yang menjadi barometer umat Islam di Indonesia mendukung upaya dialog antar-umat beragama.

"Beliau (Raja Salman) menerima para pemuka agama ini menjadi salah satu faktor besar untuk mengedepankan toleransi antar-umat beragama," ujar Yenny, usai pertemuan di Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (3/3/2017).

Yenny menuturkan, dalam pertemuan tersebut, Raja Salman mengisyarakatkan adanya kerja sama kedua negara dalam memerangi terorisme dan sikap ekstremisme.

Raja Salman, lanjut Yenny, sempat mengungkapkan bahwa Arab Saudi juga memiliki komitmen untuk mengukuhkan hubungan antar-agama. Raja bahkan menekankan pentingnya dialog antar-umat beragama.

"Indonesia punya peran besar di dunia dan secara bersama melakukan kerja sama lebih intensif lagi dalam memerangi terorisme dan sikap ekstremisme. Itu semua ada dalam perjanjian yang sudah diteken dan ini capaian luar biasa," kata dia.

Pertemuan Raja Salman dengan 28 tokoh lintas agama tersebut berlangsung sekitar satu jam. (Baca: Bertemu 28 Tokoh Lintas Agama, Raja Salman Apresiasi Keberagaman di Indonesia)

Sembilan tokoh agama Islam yang hadir yakni Din Syamsuddin, Azyumardi Azra, Kammarudin Amin, Alwi Shihab, Yenny Wahid, Abdul Mufti, Masyakuri Abdillah, Komaruddin Hidayat, dan Yudie Latief.

Dari agama Kristen Protestan diwakili oleh empat tokoh, yakni Henriette T Hutabarat, Rony Mandang, Jacob Nahuway dan Gomar Gultom.

Dari agama Katolik hadir Ignatius Suharyo Harjoatmojo, Antonius Subianto Osc, Paskalis Bruno Syukur Ofm, dan Franz Magnis Suseno.

Tokoh agama Buddha yang hadir adalah S Hartati Tjakra Murdaya, Bhikku Sri Pannyavaro, Suhadi Sanjaya, dan Arif Harsono.

Sementara itu, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, Ketut Parwata, Letjen TNI Purn Putu Soekreta Soeranta, dan Made Gede Erata adalah para tokoh yang mewakili agama Hindu.

Selain itu hadir pula tokoh agama Konghucu yang hadir adalah Uung Sendana, Ws Budi Santoso Tanuwibowo dan XS Djangrana.

Kompas TV Pada hari kedua kunjungannya ke Indonesia, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud menjalani beberapa agenda penting, mulai dari berpidato di gedung DPR, sampai menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh Islam. Ada beberapa peristiwa yang menjadi perhatian publik di sepanjang kunjungannya pada hari kedua ini. Apa saja peristiwa menarik itu? Sapa Indonesia Pagi akan berbincang dengan Pakar Gestur dan Mikro Ekspresi, Monica Kumala Sari dan Analis Komunikasi Politik UIN Jakarta, Gun Gun Haryanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com