Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Salman Beri Ibadah Haji Gratis bagi Keluarga Anggota Densus 88

Kompas.com - 02/03/2017, 17:00 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mabes Polri menyambut baik hadiah naik haji gratis dari Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud untuk keluarga anggota Densus 88 Antiteror Polri yang terluka hingga tewas saat bertugas.

Menurut Kepala Bagian Mitra Divisi Humas Polri Kombes Awi Setiyono, hadiah ini sudah lama dibahas bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Suhardi Alius, Densus 88, dan Raja Salman dalam kunjungan ke Arab Saudi dua tahun lalu.

"Ada pembicaraan bahwa beliau akan memberikan reward kepada anggota Densus yang telah gugur dan terluka saat melaksanakan tugas," ujar Awi di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (2/3/2017).

(baca: Kepada Raja Salman, Ketua DPR Minta Kuota Haji Indonesia Ditambah)

Dari data Polri, anggota Densus 88 yang terluka dan meninggal saat menjalankan tugas sekitar 70 orang.

Jika anggota Densus 88 itu meninggal, maka hadiah akan diberikan kepada ahli waris, yakni orangtua atau keluarganya.

"Pihak Polri khususnya Densus 88 diberikan reward setiap tahunnya lima orang dinaikkan haji," kata Awi.

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan bahwa Arab Saudi akan memberi hadiah kepada anggota Densus 88 yang terlibat dalam penanggulangan terorisme.

Biaya ibadah haji itu diberikan kepada anggota Densus 88 yang tewas saat bertugas atau kepada keluarganya.

"Disepakati bagi keluarga dari anggota yang meninggal, maka orangtuanya per tahun akan dihajikan oleh kerajaan, lima orang, karena dianggap sebagai syuhada," kata Pramono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com