Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamis Siang, Raja Salman Sampaikan Pidato 10 Menit di DPR

Kompas.com - 02/03/2017, 07:52 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud akan menyampaikan pidato di Ruang Sidang Paripurna, Gedung Nusantara Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (2/3/2017) siang.

Pidato dijadwalkan berlangsung selama 10 menit. Menurut agenda protokoler, kegiatan Raja Salman di DPR dimulai Pukul 13.00 WIB.

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menuturkan, pidato Raja Salman pada intinya akan membahas mengenai agama dan manusia yang bersifat moderat.

Raja Salman juga disebut akan menceritakan dirinya sebagai penjaga dua kota suci, yaitu Mekkah dan Madinah.

"Bahasa Arabnya Khadim al Haramain Asy-Syarifain. Khadim artinya penjaga dari dua kota suci," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/3/2017).

(Baca: Karpet Merah Parlemen untuk Raja Arab Saudi...)

Selain itu, Raja juga akan menyampaikan bagaimana sikap agar Indonesia dan Arab Saudi bisa membangun kerja yang lebih baik dalam berbicara soal agama.

Ketua DPR Setya Novanto juga dijadwalkan membawakan pidato singkat.

Secara umum, pidato Novanto akan menyinggung soal hubungan Indonesia dan Arab Saudi, khususnya di parlemen.

Selain itu, kunjungan Raja Faisal 47 tahun lalu juga akan dibahas. Dalam kesempatan itu, akan diputar film pendek tentang kilas balik kunjungan Raja Faisal.

"Acaranya kira-kira enggak banyak," kata Fahri.

Sebuah kursi yang sudah dimodifikasi menyesuaikan tubuh Raja Salman telah disediakan di atas panggung ruang sidang.

(Baca: Pidato di DPR, Raja Salman Punya Satu Permintaan Khusus)

Berdampingan dengan kursi tersebut, disediakan pula kursi yang nantinya akan ditempati oleh Setya Novanto.

Nantinya, Raja Salman membawakan pidato sambil duduk di kursi tersebut. Karena itu, fasilitas penunjang, seperti sejenis tempat baca Al Quran, lampu meja, serta mikrofon yang dilapisi cat warna emas, telah disiapkan oleh DPR.

Kompas TV Kunjungan Raja Salman membuka banyak peluang bagi kerjasama Indonesia dan Arab Saudi. Apa saja yang bisa dilihat dari pertemuan ini? Untuk membahasnya sudah pengamat politik timur tengah Hasibullah Satrawi dan utusan khusus Presiden RI untuk timur tengah Alwi Shihab.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com