Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Arab Saudi Bawa 1.500 Orang ke Indonesia, Siapa Saja?

Kompas.com - 23/02/2017, 13:28 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud akan membawa rombongan besar saat berkunjung ke Indonesia pada 1-9 Maret 2017 mendatang.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan, rombongannya yang ikut serta mencapai 1.500 orang, termasuk 10 menteri dan 25 pangeran.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Natsir mengatakan, rombongan yang dibawa Raja Salman memang banyak karena meliputi berbagai macam aspek.

"Ada keamanan, logistik mereka, dan lain sebagainya," kata Arrmanatha di Kantor Kemenlu, Jakarta, Kamis (23/2/2017).

Rombongan Raja Salman akan menumpang tujuh pesawat. Tujuh pesawat itu terdiri dari dua unit Boeing 777, satu unit Boeing 747 SP, satu unit Boeing 747-300, satu unit Boeing 747-400, satu unit Boeing 757, dan satu unit pesawat Hercules.

(Baca: Ke Indonesia, Rombongan Raja Arab Akan Naik 6 Boeing dan 1 Hercules)

Namun, lanjut Arrmanatha, rombongan yang akan ikut dalam kunjungan bilateral hanya sebagian kecilnya saja. Oleh karena itu, ia memastikan pemerintah RI siap untuk menyambut dan melayani kunjungan bilateral nanti.

"Untuk pertemuan bilateralnya tidak sampai seribuan, hampir sama dengan rombongan Indonesia saat berkunjung ke Arab Saudi. Kita ada sekitar 14-15 rombongan resmi, Arab Saudi juga begitu," ucap Arrmanatha.

Pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi sendiri, lanjut Arrmanatha, akan berlangsung di Istana Bogor, Jawa Barat pada 1 Maret.

(Baca juga: Amankan Rombongan Raja Arab Saudi, Polri Koordinasi dengan Paspampres)

Selanjutnya, Raja Arab Saudi akan melakukan berbagai kegiatan lain di Jakarta, mulai dari kunjungan ke DPR, Masjid Istiqlal dan bertemu pengusaha.

Lalu pada 4-9 Maret, Raja Salman dan rombongan akan bertolak ke Bali untuk berlibur di sana.

Kompas TV Ketua DPR Disambut Hangat Raja Arab Saudi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com