Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Dewan Rela Potong Gaji demi Penambahan Jumlah Kursi di DPR

Kompas.com - 22/02/2017, 11:53 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Lukman Edy menilai, penambahan kursi di DPR merupakan hal yang hampir tak terelakan. Hal itu, kata Lukman, berkaca pada penambahan jumlah penduduk dan daerah otonomi baru (DOB) yang saat ini belum memiliki wakil di DPR.

Daerah otonomi baru yang saat ini belum memiliki perwakilan di DPR adalah Kalimantan Utara.

"Jadi memang berdasarkan teori jantung, jumlah kursi di DPR itu berdasarkan akar pangkat tiga dari jumlah penduduk, jadi memang berdasarkan proporsionalitas jumlah penduduk. Selain itu juga masih ada provinsi yakni Kalimantan Utara yang belum punya wakil," kata Lukman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/2/2017).

Lukman menambahkan memang saat ini melalui Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilu, DPR tengah berupaya mengatur kembali sebaran kursi yang ada di semua daerah. Pasalnya, saat ini ada beberapa daerah yang jumlah kursinya timpang dengan daerah lainnya.

(Baca: Pemerintah dan DPR Sepakat Tambah Kursi DPR dan DPRD)

Ia mencontohkan ada satu daerah dengan jumlah penduduk 5 juta memiliki 20 kursi. Sementara itu, ada daerah yang penduduknya 2,5 juta, tetapi hanya ada 3 kursi.

Namun, dalam penataan kali ini, Lukman menyatakan, hampir mustahil untuk mengurangi jumlah kursi yang ada di satu provinsi. Hal itu terjadi karena masyarakat dan elite politik di sana pastinya menolak.

Dengan adanya pengurangan kursi, maka hal itu akan berimbas pada berkurangnya jumlah wakil rakyat yang memperjuangkan aspirasi rakyat di daerah tersebut.

(Baca: Kursi DPR Tidak Perlu Ditambah)

"Makanya, kalau menurut saya, penambahan kursi tidak masalah karena kalau melihat penambahan jumlah penduduk, itu wajar. Kalau penambahan anggota DPR membebani anggaran, potong saja gaji anggota DPR. Enggak masalah, kok," lanjut politisi PKB itu.

Sebelumnya, Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Penyelenggaraan Pemilu dan pemerintah sepakat menambah kursi DPR dan DPRD. Ini sejalan dengan penambahan jumlah penduduk di sejumlah dapil dan lahirnya DOB, yaitu Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com