JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali mengakui bahwa lembaga pimpinannya kurang sering memublikasikan kegiatan yang dilakukan.
Salah satunya terkait pergantian kursi pimpinan MA sehingga memunculkan pendapat sejumlah kalangan bahwa lembaga peradilan ini sangat tertutup.
Menurut Hatta, sebagai lembaga peradilan, MA juga mengacu pada filosofi bahwa diam adalah emas. Sikap ini sebagaimana ditunjukkan para hakim yang tidak diperkenankan mengomentari berbagai hal guna menjaga kerahasiaan dan independensi.
"Memang ada kurangnya kami kurang publikasi. Kami bukan lembaga promosi. Sebab, MA ini, diam itu adalah emas sebagai seorang hakim, hakim tidak boleh banyak ngomong, yang penting bagaimana menyelenggarakan keadilan," kata Hatta dalam konferensi pers seusai acara pemilihan ketua MA di Gedung MA, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2017).
Selain itu, lanjut Hatta, hakim yang terlalu banyak bicara justru menunjukkan diri bahwa hakim tersebut sering berkilah dari suatu hal.
Oleh karena itu, jika ada hakim yang banyak mengomentari berbagai hal maka perlu diragukan kehakimannya, apalagi sampai mengomentari putusan perkara.
"Banyak ngomong malah ketahuan belangnya, ke mana arahnya, hakim itu justru ada pepatah 'silence is gold', diam itu adalah emas bagi seorang hakim. Kalau ada hakim banyak berkoar itu tidak berbakat sebagai hakim," kata Hatta.
Sebelumnya, sebanyak 38 dari 47 hakim agung memilih Hatta Ali untuk kembali memimpin MA. Dengan perolehan suara lebih dari 50 persen jumlah hakim agung yang hadir memberikan suara maka Hatta akan menjabat ketua MA untuk periode 2017-2022.
Namun, karena saat ini Hatta berusia 67 tahun, maka jabatan ketua MA dapat didudukinya hingga tiga tahun ke depan.
Aturan soal batas usia ini tertuang dalam Pasal 11 huruf b UU No 3/2009 yang menyebutkan, "Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda Mahkamah Agung, dan Hakim Agung diberhentikan dengan hormat dari jabatannya oleh Presiden atas usul Mahkamah Agung karena: b. telah berusia 70 tahun".
Setelah Hatta pensiun, MA akan kembali menyelenggarakan pemilihan ketua MA.