Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi I Bentuk Panja Bebas Visa

Kompas.com - 14/02/2017, 15:30 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi I DPR membentuk Panitia Kerja Bebas Visa untuk mendalami isu kebijakan bebas visa yang banyak disalahgunakan. 

Padahal, di awal, kebijakan ini ditujukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. 

"Kami sepakati Panja Bebas Visa ini akan dimulai pada masa sidang saat ini," kata Anggota Komisi I DPR Bobby Adithyo Rizaldi di sela rapat internal Komisi I di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/2/2017).

Karena bakal melibatkan mitra kerja komisi lain, akan dibahas terlebih dahulu secara administratif apakah panja dimungkinkan melaksanakan rapat dengar pendapat dengan mitra kerja komisi lain. 

(Baca: Ombudsman: Kebijakan Bebas Visa Dimanfaatkan untuk Rekrut TKA Ilegal)

Panja akan berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM serta Kementerian Pariwisata. Selain itu, ada Badan Intelijen Negara dan Menteri Luar Negeri.

"Karena bentuk bebas visa kan Perpres. Jadi walaupun leading sectornya Kemenpar, tapi yang mengajukan Menkomaritim. Jadi sudah campur aduk. Sedangkan resiprokalnya di UU Hubungan Luar negeri," ucap Politisi Partai Golkar itu.

Meski baru perdana melaksanakan rapat internal, namun Panja telah menyusun tema-tema rapat dan waktu pembahasan.

"Kami harap tidak terlalu lama sehingga cepat dapat keputusan kebijakan perlu direvisi atau tidak," kata dia.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan kebijakan bebas visa akan dievaluasi pada bulan April mendatang.

(Baca: Evaluasi Bebas Visa Akan Dilakukan pada Bulan April)

Kebijakan ini kembali ramai saat isu "serbuan" TKA ilegal asal Cina muncul. Kebijakan bebas visa oleh sebagian pihak dianggap tak menguntungkan untuk Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan kebijakan bebas visa justru dijadikan pintu masuk tenaga kerja asing ilegal dari banyak negara.

Ia mengatakan kebijakan bebas visa juga dimanfaatkan untuk mengedarkan narkoba dan masuknya orang-orang yang diduga telibat terorisme internasional.

Kompas TV Menko Maritim Sidak Penerapan Bebas Visa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com