Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui PM Australia, Ini Beberapa Hal yang Akan Dibahas Presiden Jokowi

Kompas.com - 13/02/2017, 18:46 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan bertemu dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull pada 26 Februari 2017 di Australia. Dalam kunjunganya tersebut, Presiden Jokowi akan membahas beberapa hal terkait penguatan kerja sama bilateral kedua negara.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Australia merupakan salah negara mitra penting Indonesia di kawasan Asia. Menurut Retno, hingga saat ini kedua negara memiliki hubungan kerja sama yang baik di bidang perdagangan, investasi dan pariwisata.

"Agendanya kalau Presiden akan membahas mengenai upaya-upaya yang akan kita lakukan bersama untuk memperkuat hubungan bilateral. Australia itu merupakan salah satu mitra penting kita di Asia, baik dari aspek perdagangan, investasi maupun turisme," ujar Retno saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (13/2/2017).

Retno menuturkan, saat ini Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan 10 destinasi pariwisata. Sementara jumlah turis Australia yang datang ke Indonesia mencapai 1,2 juta orang, namun masih terkonsentrasi di Pulau Bali.

"Tentu kami ingin menarik turis Australia ke wilayah destinasi pariwisata yang lain," ungkap Retno.

Selain itu, lanjut Retno, Presiden Jokowi juga akan membicarakan pengembangan kerja sama di bidang pendidikan.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan, dalam kunjungan tersebut, Presiden Jokowi juga akan melanjutkan pembicaraan soal rencana kerjasama bilateral di bidang pemberantasan terorisme.

Sebelumnya delegasi Indonesia dan Australia telah bertemu dalam The 3rd Indonesia-Australia Ministerial Council Meeting (MCM) on Law and Security di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2017) lalu.

Pertemuan itu menghasilkam komitmen bersama dua negara menghadapi ancaman foreign terrorist fighter (FTF), kejahatan financing terrorism, penanggulangan ektremisme dan deradikalisasi.

"Kami coba membicarakan soal dana terorisme, deradikalisme, dan masalah pengungsi. Selain itu kita juga bicara masalah perdagangan narkoba. Keamanan sistem siber juga akan digarap bersama. Jadi nanti cukup banyak yang akan dibicarakan," tutur Wiranto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com