Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PDI-P: Ada Gerakan yang Benturkan Kelompok Nasionalis dan Islam

Kompas.com - 29/01/2017, 15:45 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai bahwa ada kelompok tertentu yang ingin berusaha mengadu domba bangsa Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Hasto saat menghadiri peringatan Haul ke-4 salah satu tokoh Surabaya, H Moch Jupri, di kawasan Bulak Banteng Kidul, Surabaya Utara, Jawa Timur, Minggu (29/1/2017).

Dalam sambutannya, Hasto mengaku bangga pada masyarakat di Surabaya, khususnya para tokoh dan ulama, yang begitu gigih dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ia menegaskan bahwa Indonesia dibangun untuk semua kalangan masyarakat, bukan untuk suku maupun agama tertentu.

"Semangat itu yang ditunjukkan Pak Mochtar, oleh para ulama di sini, sehingga dengan penuh tekad dengan tegas menyatakan NKRI adalah harga mati," kata Hasto seperti dikutip dari siaran pers resmi DPP PDI-P, Minggu sore.

Ia menyatakan bahwa semangat persatuan sudah dicontohkan oleh para pendiri bangsa sejak masa perjuangan dan meraih kemerdekaan.

Para tokoh bangsa, baik dari kalangan nasionalis dan kelompok Islam, saat itu selalu mengedepankan persatuan.

Bung Karno dan para tokoh Islam juga sama-sama merumuskan Pancasila dan UUD 1945 berangkat dari kesadaran bahwa bangsa ini penuh dengan keragaman suku dan agama.

"Namun, kini ada segelintir gerakan yang mencoba mengusik keberagaman dan berupaya membenturkan kelompok nasionalis dan kelompok Islam," ucap Hasto.

Dengan melihat semangat para ulama dan tokoh masyarakat di Surabaya yang begitu kuat komitmennya dalam menjaga NKRI, Hasto yakin bahwa upaya adu domba itu tidak akan berhasil.

Hasto menyampaikan terima kasih karena doa dan dukungan dari tokoh masyarakat terhadap perjuangan menjaga bangsa Indonesia yang penuh kebhinekaan dan keragaman.

Dalam kesempatan itu, Hasto juga menyampaikan bagaimana Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang akan terus berdiri kokoh menjaga keutuhan NKRI dan berada di garda terdepan dalam menyukseskan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Presiden Jokowi selalu blusukan. Sakit kepala beliau kalau tidak ketemu rakyat, sakit kepala kalau tidak berupaya mempercepat pembangunan. Dalam upaya itu, Ibu Mega selalu mengatakan selalu berdiri kokoh menjaga pemerintahan Presiden Jokowi," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Nasional
Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Nasional
Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Nasional
Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Nasional
Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com