Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Nilai Izin Kelola Pulau Terluar oleh Pihak Asing Tidak Tepat

Kompas.com - 20/01/2017, 18:51 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai, pemberian izin pengelolaan pulau terluar kepada pihak asing kurang tepat.

Menurut Fahri, hal itu akan membahayakan kedaulatan Indonesia. 

Ia mengatakan, dengan izin yang didapatkan, pihak asing bisa membangun sesuatu yang tidak diketahui oleh Indonesia lalu dimanfaatkan untuk mengancam kedaulatan negara.

"Karena kalau terluar kan berbahaya ya, ini di luar, gimana di luar ini dia bangun sesuatu yang kita enggak tahu. Katakanlah dia buat pangkalan militer atau apa, namanya juga terluar kan. Pejabat pusat yang ke Natuna misalnya, apa sering, kan enggak," kata Fahri, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (20/1/2017).

Ia mengatakan, pemberian izin pengelolaan kepada asing seharusnya diberikan di pulau-pulau yang memudahkan kontrol pemerintah.

Untuk pulau terluar, ia mengimbau pemerintah membangun pangkalan militer untuk menjaga pertahanan negara.

"Nanti tiba-tiba tidak terkontrol, misalnya dia buat basis militer misalnya ya. Dulu kan mulai dengan dagang, VOC, lalu lama-lama armada militer masuk. Setelah armadanya masuk mau kita usir, tapi dia bawa teman, bisa-bisa kita perang nanti sama orang itu," papar Fahri.

Apalagi, menurut Fahri, pulau terluar cenderung minim penduduk sehingga tak memberikan efek ekonomi bagi masyarakat setempat.

"Seperti di Pulau Sumbawa yang namanya Batu Hijau, itu dijadikan tambang dan pelabuhan untuk angkut konsentrat PT Newmont, itu kan di dalam. Kalau dikelola, misal di situ orang bangun hotel, bangun perkebunan. Kan dia bisa punya efek langsung ke masyarakat," lanjut Fahri.

Sebelumnya pihak asing atau swasta diperbolehkan melakukan pemanfaataan pulau-pulau terkecil dan terluar di Indonesia.

Namun, mereka tidak boleh memiliki atau memberikan nama pulau-pulau yang belum memiliki label.

Hal itu ditegaskan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil kepada Kompas.com di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (19/1/2017).

"Orang asing boleh memanfaatkan, tapi itunya (pemberian namanya) tidak," ujar Sofyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi 4 Negara Kerjasama Demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi 4 Negara Kerjasama Demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com